Langsung ke konten utama

Hati Memilih: sebuah cerita tentang rasa


Judul: Hati Memilih
Penulis: Riawani Elyta
Editor: Dewi Fita dan Syafial Rustama
Proofreader: Widyawati Oktavia
Penata Letak: Erina Puspitasari
Desainer Sampul: Gita Mariana
Penerbit: Bukune
Tebal: vi + 258 hlm.
Cet. I : Agst 2011
ISBN: 602-220-009-1

Keputusan Icha (Risa Mutia) pindah dari rumah pamannya karena menghindari suasana panas dalam rumah mewah tersebut justru membawanya terlibat dalam kehidupan masa lalu Aida (anak perempuan bibinya). Maka ketika bibinya datang memintanya menjaga Camelia, anak Aida, Icha tak tega menolaknya.
Berawal dari sinilah, Hazri yang disebut Camelia sebagai pamannya diam-diam menyusup dalam kehidupan Icha.
Rasa sayang Icha pada Camelia sering membuat Icha menuntut Hazri untuk jujur mengakui bahwa dia bukan paman bagi Camelia tapi ayah kandungnya. Sayangnya, Hazri tak pernah mau melakukannya, karena memang sejak bercerai dengan Aida, ia dilarang berhubungan dengan Camelia, apalagi mengaku sebagai ayahnya. Icha yang gusar makin terkejut ketika Aida yang sedang dipenjara karena kasus narkoba mengatakan bahwa Hazri bukan ayah kandung Camelia.
Lalu siapa ayah Camelia, sementara garis wajah Camelia dan Hazri sangat serupa.
Ketika fakta akhirnya terungkap, akankah Icha menerima Hazri menjadi bagian dari hidupnya?
Temukan jawabannya melalui novel ini ;)
Khas Riawani Elyta. Selalu ada rahasia dari kehidupan tokohnya yang membuat pembaca penasaran. Bumbu romantis yang tidak overdosis justru membuat novel ini terasa manis. Banyak kalimat-kalimat puitis dan bermakna dalam yang membuat saya termenung (bisa ya merangkai kalimat indah begitu?).
Novel Hati Memilih ditulis dari sudut pandang (POV) orang pertama dari dua tokohnya: aku (Icha) dan aku (Hazri). Pembedaan font menuntun pembaca untuk mengetahui dengan mudah siapa yang sedang bercerita.
Untuk memperkuat konflik di hati Icha, RE menampilkan tokoh Azizi, teman masa kecil Icha yang telah bermetamorfosa menjadi pria ganteng dan aktif mengurus yayasan sosial. Melalui Azizi, Icha menjadi tahu apa makna cinta yang sebenarnya.

Salah satu yang saya sukai dari tulisan Riawani Elyta adalah pemilihan nama tokoh prianya berikut karakter mereka yang misterius, jutek, tapi membuatku jatuh hati (ahay!). Peran-peran antagonis yang justru sekarang lebih digilai perempuan daripada pria-pria lurus, baik hati, dan tenang. Ada apakah gerangan?
Sebut saja Fei (Jejak Seribu Penyu- Cerber Femina) yang juteknya minta ampun atau Zoch (Opera Rumah Singgah - Cerber Femina) yang seenaknya, atau Hazel (Tarapuccino- Indiva) yang begitu misterius dan terlibat dalam kasus illegal trading.
Tentu saja dari semua penilaian saya terhadap tulisan Riawani Elyta maka pesan moral yang sebenarnya ingin dia angkatlah yang membuat saya mengacungkan jempol. Tak sekadar menghibur pembacanya dengan kisah romantis, RE mampu memberikan gizi dalam seluruh tulisannya.

Tetapi bagaimanapun tak ada gading yang tak retak, kan. Begitu juga karya manusia.
So, inilah kesan "retak" yang saya tangkap dari gading eh novel RE:

Berkali-kali Icha mengumpat bahwa Hazri pria mengesalkan. Sayangnya saya justru tidak menangkap sikap mengesalkan dari Hazri, seperti salah satu kalimat yang diungkapkan penulis: Kenapa baru di momen ini aku menyadari kalau makhluk mengesalkan ini--sayangnya--tampan sekali! Saat itu Hazri baru berkenalan dengan Icha, berkata bahwa Aidalah yang melarangnya mengaku sebagai papa Camelia, dan ia merokok di luar karena Icha tak punya asbak. Penulis mungkin perlu lebih intens melukiskan karakter tokoh dengan cara showing, bukan telling, karena pembaca akan lebih terlibat secara emosional.

Typo hanya sedikit dan tidak mengganggu. Selamat untuk kejelian proofreadernya!

Oke, selamat untuk novel Hati Memilih yang masuk 20 besar naskah terpilih dalam lomba novel 100 % Roman Asli Indonesia yang diselenggarakan oleh GagasMedia!
Saya tunggu novel berikutnya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Makalah Budidaya Bunga Kamboja

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Bunga kamboja ( plumeria acuminata Ait ) Merupakan salah satu jenis tanaman, yang biasanya dijadikan tanaman hias, karena bunganya yang harum dan cantik pandang. Bunga kamboja memiliki rasa manis serta bersifat sejuk. Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan. Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias . Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja pada media tanam....

Makalah Budidaya Tanaman Tebu

BAB I PENDAHULUAN A.       LATAR BELAKANG Tebu ( bahasa Inggris : sugar cane ) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin . Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra . Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press ) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa , dadhok ) adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak; selain menghemat minyak tanah ya...