Langsung ke konten utama

Khatulistiwa Literary Award 2012

10 Besar Khatulistiwa Literary Award 2012
(dalam urutan menurut nama pertama)

FIKSI

1. Ayu Utami, Cerita Cinta Enrico. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (Februari 2012)
2. Gitanyali, 65. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (Mei 2012)
3. Iwan Setyawan, Ibuk,. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (Juni 2012)
4. Krishna Pabichara, Gadis Pakarena. Jakarta: Dolphin (2012)
5. Linda Christanty, Seekor Anjing Mati di Bala Murghab. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (Juni 2012)
6. Ni Komang Ariani, Bukan Permaisuri: Kumpulan Cerpen (Juni 2012)
7. Okky Madasari, Maryam. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (Februari 2012)
8. Putu Fajar Arcana, Gandamayu. Jakarta: Kompas (Januari 2012)
9. Ratih Kumala, Gadis Kretek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (Februari 2012)
10. Tere Liye, Negeri Para Bedebah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (Juli 2012)

PUISI

1. Aspar Paturusi, Secangkir Harapan. Jakarta: Kosa Kata Kita
2. Badruddin Emce, Diksi Para Pendendam. Yogyakarta: Akar Indonesia
3. Eka Budianta, Langit Pilihan. Jakarta: Kosa Kata Kita
4. Epri Tsaqib, Mata Ruang. Jakarta: Geraibuku.com (2011)
5. Hana Fransisca, Benih Kayu Dewa Dapur. Depok: Komodo Books
6. Hasan Aspahani, Mahna Hauri (A Fairy’s Veil). Depok: Koekoesan
7. Lan Fang, Ghirah Gatha. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (2011)
8. Rama Prabu, Namaskara. Bandung: Dewantara Institute
9. Sapardi Djoko Damono, Namaku Sitta. Jakarta: Editum
10. Zeffry Alkatiri, Post Kolonial & Wisata Sejarah Dalam Sajak. Jakarta: Padasan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Makalah Budidaya Bunga Kamboja

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Bunga kamboja ( plumeria acuminata Ait ) Merupakan salah satu jenis tanaman, yang biasanya dijadikan tanaman hias, karena bunganya yang harum dan cantik pandang. Bunga kamboja memiliki rasa manis serta bersifat sejuk. Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan. Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias . Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja pada media tanam....

Makalah Budidaya Tanaman Tebu

BAB I PENDAHULUAN A.       LATAR BELAKANG Tebu ( bahasa Inggris : sugar cane ) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin . Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra . Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press ) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa , dadhok ) adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak; selain menghemat minyak tanah ya...