Langsung ke konten utama

Perjalanan Hati

"Menapaki jejak rasa dalam sebuah perjalanan hati"
Perjalanan Hati  Penulis: Riawani Elyta - Editor & proof.: Dewi Fita - Perancang sampul: Dwi Annisa A - Penerbit: RakBuku - Cet I-2013 - Tebal: 194 hal. 




Maira berniat melakukan backpacker ke anak gunung Krakatau, bukan sekadar karena rindu dengan hobinya sebelum menikah, tetapi ada yang harus dia lakukan untuk menguji hatinya. Meski berat, tapi Yudha aka suaminya mengizinkan. Yudha pun menyadari bahwa ini bukan sekadar backpacker bagi Maira tetapi istrinya punya tujuan tertentu. Dan itu berkaitan dengan "dosa" masa lalu Yudha.
Dalam tour yang diadakan oleh agen perjalanan milik adiknya sendiri (Ibra), Maira pun bertemu (dan memang ini tujuannya) dengan Andri. Mereka berdua pernah menjadi pasangan paling serasi dalam dunia "anak gunung".
Sayangnya, Andri bukan tipe pria yang mudah menentukan tujuan hidup. Maka, setelah mereka lulus, Maira tak lagi bisa menemukan sosok Andri, bahkan kabarnyapun tidak. Hingga akhirnya Maira menerima Yudha yang juga sama-sama anak mapala sebagai suaminya.
Perjalanan rumah tangga mereka ternyata tak berjalan mulus. Setahun setelah pernikahan, sebentuk masa lalu terkuak dan siap meledakkan rumah tangga mereka hingga hancur. 
Dan dengan caranya sendiri, Maira berusaha menyelesaikan persoalannya, terutama menanyakan tentang hatinya, ke mana arah yang akan dia tuju.

Membaca novel Perjalanan Hati ini mengingatkan saya pada novel Silang Hati-nya Sanie B Kuncoro. Tak hanya suasana dan gaya narasi, tapi juga tokoh-tokohnya yang "anak gunung" keduanya memiliki persamaan. Tetapi, tak heran karena akhir-akhir ini, sepertinya para backpacker kembali menjadi tokoh idola para penulis. Pertama kali saya membaca tokoh pendaki adalah karya Izzatul Jannah dengan novelnya Apa Kabar Cinta? saat novel-novel FLP sedang booming.

Saya suka dengan tema yang diangkat Riawani Elyta. Tentang Maira dan Yudha yang berusaha menyelesaikan persoalan rumah tangganya dengan cara mereka masing-masing.

Menjalani pernikahan memang penuh liku. Meskipun begitu, sayang sekali jika sampai perceraian menjadi penyelesaian. Dan kita semakin sering melihat dan mendengar akhir cinta seperti ini di sekitar kita. Miris jika mendengar kisah pasangan yang bercerai padahal usia pernikahan mereka baru beberapa bulan. Tetapi tak habis pikir pula saat mendengar perceraian dari pasangan yang menikah lebih dari 20 tahun. Saya tak hendak menjustifikasi, karena bagaimanapun takdir turut bicara.
Hanya saja, usaha mengupayakan cinta memang wajib dilakukan bagi pasangan. Karena seiring berjalannya waktu, cinta bisa tererosi tanpa benar-benar kita sadari. Saya senang ketika penulis menjadikan Maira sosok yang menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin.
Karakter seperti Andri memang berpotensi membuat seorang perempuan jatuh pada kasus CLBK :) Apalagi saat rumah tangga yang baru dibangun mulai goyah. Jika saya Maira, kemungkinan juga akan sulit untuk kembali ke jalan yang benar #eh
Untuk itulah sebuah pernikahan harus memiliki fondasi yang kuat dan tujuan yang lebih dalam daripada sekadar tujuan duniawi. #Jadi pingin share janji akad nikah supaya tak sekadar jadi ritual aja, tapi benar-benar dipahami dan diamalkan :D

Dialog via chatt antara Donna dan Yudha di halaman 57 sangat bagus sebagai pengingat bahwa masa lalu memang telah dan biarkan berlalu, tetapi ada hal yang amat sangat penting yang harus menjadi perhatian jika tak ingin terjebak pada kesalahan baru di generasi berikutnya. Saya tak bisa menulisnya di sini, kecuali akan diteriaki dengan yel-yel "spoiler".

Bagaimana ya, seandainya Donna bersikap sebaliknya terhadap Yudha? Apa yang akan dilakukan oleh Yudha? Poin ini sebenarnya yang membuat saya tak memberikan bintang lima pada novel Perjalanan Hati. Karena sikap Donna memudahkan Yudha menyelesaikan masalahnya dengan Maira. Jadi, Donna lah yang menurut saya menjadi kunci penyelesai konflik ini.
Oya, tentang Dody, kenapa harus menjadi pengidap hemofilia? Menurut saya terlalu dramatis. Dan ini membuat saya agak heran dengan keputusannya memilih diam dan tinggal di Australia. Bukankah saat-saat seperti itu justru butuh dukungan terutama dari orang yang punya hubungan paling dekat?

Novel ini memang agak berbeda dengan novel Riawani Elyta yang pernah saya baca. Dari pengakuan penulis di blog-nya, dia menggarap naskah ini dengan diksi yang lebih dalam. Oke, saya setuju dan saya bisa merasakannya.
Perkara cover, kali ini saya tak bisa komentar. Tidak jelek tapi juga tidak sangat menarik perhatian. Sudah, gitu aja #meme raditya dika


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Makalah Budidaya Bunga Kamboja

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Bunga kamboja ( plumeria acuminata Ait ) Merupakan salah satu jenis tanaman, yang biasanya dijadikan tanaman hias, karena bunganya yang harum dan cantik pandang. Bunga kamboja memiliki rasa manis serta bersifat sejuk. Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan. Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias . Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja pada media tanam....

Makalah Budidaya Tanaman Tebu

BAB I PENDAHULUAN A.       LATAR BELAKANG Tebu ( bahasa Inggris : sugar cane ) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin . Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra . Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press ) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa , dadhok ) adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak; selain menghemat minyak tanah ya...