Langsung ke konten utama

Nias : Penyelamat Berkalung Matahari

Nias (Koleksi pribadi)

Judul : Nias (Penyelamat Berkalung Matahari).

Penulis : Ghyna Amanda Putri.

Editor : Itanov.

Cetakan : Pertama, Juni 2014.

Halaman : 260 halaman.

Penerbit : de TEENS.

ISBN : 978-602-7968-84-4







Blurb ;

Nias, tempat dengan deburan ombak terbaik nomor dua setelah Hawaii itu menjadi tempat pelarian Kaho dari suaminya yang selingkuh. Ia ingin merasakan deburan ombak tinggi untuk berselancar. Tanpa sengaja, ia menemukan guide dadakan bernama Java. Java berjanji membuat Kaho menyukai budaya.

Akhirnya, Kaho malah lebih tertarik untuk membuktikan keberadaan para kanibal di Desa Gomo. Saat itu, Surya suami Kaho, menelepon untuk menanyakan keberadaannya. Lantaran khawatir, Surya menyusul Kaho ke Nias. Belum bertemu Kaho, ia justru mendapatkan adiknya, Lintang, yang hilang akibat gempa dan tsunami delapan tahun lalu. 

Cerita yang manis, twist yang tak terduga, dan...

Selamat membaca!


Resensi ;

Perubahan kehidupan yang cukup drastis dialami Kaho saat menikah dengan Surya, lelaki yang sangat dicintai oleh Kaho. Kaho yang terbiasa oleh kegiatan berselancar, menantang deburan ombak, berubah menjadi Ibu rumah tangga, apalagi pernikahannya dengan Surya tak begitu lancar karena Surya terlihat bersama wanita lain. Kaho memberontak, ingin menikmati kehidupannya yang dulu, bebas dan menyatu dengan ombak. Kaho memutuskan untuk pergi dari rumah menuju Nias, surga dengan ombaknya yang indah. Sebenarnya, saat ke Nias, Kaho menyewa guide, namun nasib berkata lain, guide yang telah disewa oleh Kaho malah tidak muncul saat hari pemberangkatan, terpaksa Kaho memulai perjalan tanpa guide. Petualangan dimulai, saat Kaho bertemu dengan Java, pertemuan yang tak disengaja, yaitu Java yang dikira sebagai pencuri "pakaian dalam" Kaho, malah membuat mereka membuat kesepakatan agar Java bersedia menjadi pemandu Kaho, selama di Nias. Tenu saja, rahasia terbesar antara Kaho dan Surya ada pada diri Java.

Novel "Nias : Penyelamat Berkalung Matahari" merupakan salah satu novel dengan tema "Travelove" yang diterbitkan oleh penerbit de TEENS. Novel Travelove yang mengambil unsur lokal. Pada awalny saat melihat  cover novel ini, pasti bercerita tentang loncat batu yang terkenal di Nias. Tetapi, setelah membacanya, novel ini lebih mengeksplore apa yang ada di Nias, tapi tetap menonjolkan pantai.

Konflik dimulai dengan adanya perubahan dari tokoh, yaitu Kaho yang melihat Surya bersama wanita lain, ditambah kehidupan Kaho yang dulu bebas menjadi Ibu rumah tangga seutuhnya. Selain itu, konflik juga berada pada sosok Java yang ditengarahi sebagai adik Surya, namun menjadi rumit ketika Java mengungkapkan cinta kepada Kaho.

Alur yang digunakan menggunakan alur campuuran. Pada bab pertama, pembaca akan disuguhkan cerita masa lalu keluarga Surya yang terkena musibah, kemudia alur maju (saat Kaho dan Surya menikah) dan pada bab lainnya kembali ke masa lalu saat Java diselamatkan seseorang dari tsunami.

"Tak kuingat bagaimana wajahnya. Hanya sebuah kalung berbentuk matahari yang kini ada bersamaku." - halaman 11.
Meskipun bertema Travelove, tapi memaknai cinta dalam arti luas, cinta dengan pasangan (Kaho - Surya), cinta dengan alam (Kaho dengan keindahan pantai), cinta dengan budaya (Kaho dengan budaya Nias yang selalu membuatnya terkagum dan ingin selalu kembali), cinta dengan sesama (Kaho sebagai salah satu relawan PMI yang menyelamatkan korban tsunami). Tenang, novel ini tidak akan menawarkan cinta yang menye - menye atau mendayu - dayu, melainkan cinta secara universal.

 Novel travelove, tak lengkap rasanya jika tidak mengeksplor lebih dalam tentang Nias. Karena buku ini merupakan novel bukan buku perjalanan, maka tidak  seperti peta berjalan yang secara terus - menuerus menceritakan budaya maupun pesona alam Nias. Si penulis juga menyisipkan beberapa konflik kecil, seperti pada saat Kaho mengunjungi desa Gomo yang terkenal dengan penduduk kanibal, dan ketika itu Surya berusaha untuk menguhubungi Kaho melaui handohone, ternyata yang menjawab adalah Java, karena Java tidak suka dengan Surya yang selalu mengganggu Kaho, Java menakuti Surya jika Kaho dikerumuni oleh orang Gomo.

"Aku tidak tahu, sih, di mana Tsuki. Tapi, kalau Sitagi, dia sedang dikerubuni orang - orang Gomo." - halaman 94.
Kelebihan dari novel ini adalah deskripsinya, seolah - olah kita benar - benar diajak ke Nias, tak hanya tentang alam, namun juga budaya, bahasa dan kebiasaan masyarakat sekitar. Novel ini, merupakan novel kedua dari Ghyna yang aku baca. Amat sangat beda dengan novel pertama yang hanya fokus ke konflik (menurut saya). Tapi, novel Nias ini menggiring bagaimana karakter beberapa tokoh, deskripsi yang sepertinya dikerjakan dengan amat serius. Setiap judul perbab menggunakan bahasa Nias, tentu saja ada terjemahannya.

Tapi, sayangnya karena ingin menggunakan twist di ending ceritanya, kurang halus dalam eksekusinya. Entah kenapa saat saya baca hingga akhir masih ada yang mengganjal, karena clue yang disebar sepertinya kurang greget. Ya! Pemecahan masalah adalah Surya memiliki adik kembar! Ya ampun, nggak rela kalau "hanya" seperti itu endingnya.



Aku beri 3 bintang dari 5 bintang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Makalah Budidaya Bunga Kamboja

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Bunga kamboja ( plumeria acuminata Ait ) Merupakan salah satu jenis tanaman, yang biasanya dijadikan tanaman hias, karena bunganya yang harum dan cantik pandang. Bunga kamboja memiliki rasa manis serta bersifat sejuk. Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan. Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias . Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja pada media tanam....

Makalah Budidaya Tanaman Tebu

BAB I PENDAHULUAN A.       LATAR BELAKANG Tebu ( bahasa Inggris : sugar cane ) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin . Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra . Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press ) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa , dadhok ) adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak; selain menghemat minyak tanah ya...