Langsung ke konten utama

Blog tour + Giveaway Precious Lady

Judul : Precious Lady.

Penulis : Acariba.

Editor : Afrianty P. Pardede.

Tahun terbit : 2015.

Penerbit : PT. Elex Media Komputindo.

ISBN : 9786020264004.








Blurb :

Cinta yang tulus dan juga jujur adalah harapan setiap wanita. Begitu juga dengan dokter Diva yang perkasa. Dia begitu mendambakan pria yang bisa mencintai dirinya dengan tulus dan apa adanya di usia ke-25. 

Sayangnya, setiap pria yang dijodohkan dengannya lebih menginginkan kekayaan keluarganya dan pria lainnya memilih mundur karena ketakutan dengan kemampuan membela diri yang Diva miliki. Hingga akhirnya ada dua pria yang bersedia memberi Diva cinta seperti yang dia inginkan—dua pria ini jugalah yang sukses membuat hatinya jungkir balik kebingungan. Bima yang seorang duda berusia 34 tahun dan Ino—yang masih SMA—berusia 17 tahun. 

Siapa yang menyangka, Diva dihadapkan pada pilihan yang sulit. Sangat tidak mungkin memilih salah satu dari keduanya,karena ternyata mereka adalah ayah dan anak. Pilihan Diva jelas akan menghancurkan hubungan keluarga itu.


Resensi :

Ngakak parah! Duh demi apa disodorin novel yang bikin ngakak cantik?! Novel yang renyah! Dih sampai lupa mau resensi apaan.

Oke,

Fokus!

Bisa bayangin dong karakter Diva, si cewek dengan “dua kepribadian” kadang seperti cewek pada umumnya, kalau ketemu cowok cakep langsung berbinar – binar tapi aura gorilla juga sudah melekat di diri Diva, tomboy gitu. Punya kekuatan dan keberanian lebih daripada cewek lain, malah mampu menghajar cowok yang iseng atau kurang aja sama Diva.

Tema perjodohan memang tampak seperti tema jadul, tetapi di novel precious lady ini jadi sangat renyah. Siapa juga yang mau dijodohin? Sama halnya seperti Diva yang selalu menolah perjodohan dari cowok manapun hanyak karena untuk memperkuat bisnis yang dimiliki Ayah Diva.

Tidak ada intrik ala – ala Siti nurbaya yang penuh derai air mata, meskipun tema perjodohan, tapi dibalut dengan komedi, lebih tepatnya komedi dewasa. Komedinya nggak hanya sebagai pemanis dalam cerita, tetapi alurnya dan gaya bahasanya juga kocak!

Percintaan dibalut dengan komedi hingga konflik juga masih bikin ketawa, duh demi apa lagi serius baca pertengkaran antara Bima, si duda nan tampan rupawan, dengan Parasa mantan istrinya, tiba – tiba Diva mulai seperti gorilla yang mengutuk keberadaannya di antara hubungan yang sangat rumit. Apalagi saat Ayah Diva sedang memberikan nasihat kepada Diva tentang betapa beratnya jika memiliki hubungan dengan seorang duda, eh tiba – tiba Ayah Diva kentut. Duuuh mana coba di novel ini yang bener – bener. Becandanya standar iternasional.

Tetapi, dalam novel ini juga sedikit ada yang mengganjal. Tiba – tiba muncul kota Malang di pertengahan bab, kemudian aku baca – baca lagi dari awal karena memang di awal – awal cerita tidak begitu terlihat kalau kejadian berada di Malang. Malah aku pikir novel ini mengambil setting di kota besar. Nah, meskipun begitu, novel ini memilliki kelebihan di alur dan konflik hingga bikin aku terhanyut dan ngakak gelinding!

Jika dibaca dari prolog kemudian baca isinya, sepertinya kok melompat gitu ya, maksudnya gak ada benang merahnya. Karena di prolog, muncul Tiara, karakter sangat kuat. Ternyata, Tiara tidak muncul di dalam isi (cerita) hanya sebatas cerita yang keluar dari mulut tokoh lainnya yaitu Bima yang merupakan saudara tiri dari Tiara.

Novel ini termasuk novel dewasa loh, meskipun banyak dibalut dengan komedi. Ada juga kalimat yang menurutku agak kasar ya, meskipun berfungsi sebagai bercanda tapi agak gimana gitu kalau ditulis dalam novel yaitu penggunaan kata “bacok”

“Ya ngapain gitu. Bacok – bacokan mungkin.” – halaman 128.

Mungkin, bisa diganti dengan kata lain, niatnya mungkin untuk bahan becandaan, tetapi terlalu negatif kata tersebut.

“Menangis sebenarnya adalah hal yang paling menunjukkan sisi feminism dalam hidup. Apalagi dengan alasan cemburu, atau alasan iri seperti dalam kasusku. Menangis lebih manusiawi dan sangat wanita. Sayangnya, aku adalah wanita yang sangat sulit untuk berekspressi layaknay wanita. Terkutuk setan gorilla dalam diriku! Satu – satunya yang bisa kulakukan akhirnya hanya meratap.” – halman 117.


Mau dapetin 1 (satu) buah novel Precious Lady. Yuk mari ikutan giveawaynya

Syaratnya :

1. Peserta tinggal di Indonesia

2. Follow akun twitter @MentionSari  @ReTurike dan @elexmedia.

3. Share Giveaway ini dengan mention @MentionSari, @ReTurike dan elexmedia menggunakan hestek #Precious Lady.

4. Jawab pertanyaan di kolom komentar di bawah, dengan format jawaban :
Nama :
Akun twitter :
kota tinggal :
Link share :
Jawaban :

5. Giveaway ini juga boleh juga di share di facebook, yang penting gunakan hestek #PreciousLady.

Pertanyaannya :
Melihat dari karakter Diva yang (menurutku) memiliki 2 karakter yang berbeda yaitu si “gorilla” dan gadis “normal”. Kalau kamu memiliki dua karakter dalam diri kamu, ingin menjadi seperti siapa?

Contoh : aku ingin menjadi Fiona di dalam film Sherk dan Cinderella, karena tau dong ya kalau Cinderella itu lemah tak berdaya, meskipun cantik, pintar, menyanyi sangat merdu. Harusnya berani dan tangguh seperti Fiona melawan ibu tiri dan saudara tiri yang jahat, blab la blab la.

Jawaban sekreatif kamu asal tidak SARA, SARU. Yuuuuk mainkaaaan...

Periode giveaway

9-15 Agustus 2015

pemenang diumumkan pada tanggal 16 Agustus 2015.

Keputusan pemenang tidak bisa diganggu gugat.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Makalah Budidaya Bunga Kamboja

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Bunga kamboja ( plumeria acuminata Ait ) Merupakan salah satu jenis tanaman, yang biasanya dijadikan tanaman hias, karena bunganya yang harum dan cantik pandang. Bunga kamboja memiliki rasa manis serta bersifat sejuk. Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan. Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias . Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja pada media tanam....

Makalah Budidaya Tanaman Tebu

BAB I PENDAHULUAN A.       LATAR BELAKANG Tebu ( bahasa Inggris : sugar cane ) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin . Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra . Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press ) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa , dadhok ) adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak; selain menghemat minyak tanah ya...