Langsung ke konten utama

Cermin (Sedang Dengan Cermin Aku Enggang Berbagi)




Judul : Cermin (Sedang Dengan Cermin Aku Enggan Berbagi).

Penulis : Anggrek Lestari

Penerbit : Grasindo.

Tahun terbit : Cetakan pertama, 2014.

Halaman : 128halaman.

ISBN : 978-602-251-553-1.


Sinopsis :

Kiara merasa sakit hati saat melihat dengan matanya sendiri, Ivan sedang bermesraan dengan perempuan lain. Begitu mudahnya Ivan menggantikan posisi Kiara dengan perempuan lain. Bahkan, scarf pemberian Kiara sewaktu ulang tahun Ivan telah dibuang oleh Ivan dan digantikan oleh scarf milik Reni. Kiara tak tahan lagi melihat pemandangan itu.

Adakah lelaki yang berhasil membahagiakan Kiara selamanya? Ternyata hanya senja yang membahagiakannya dengan waktu yang sebentar, lalu pergi dengan menyisakan sakit seperti cahaya mega yang menyakitkan.

Bagi Kiara, memberi kesempatan dan menerima seseorang yang telah menyia-nyiakannya adalah kebodohan yang membiarkan dirinya sakit hati kembali. Oleh karena itu, Kiara tak ingin menerima siapapun lagi dan tak ingin berbagi cinta dengan siapapun untuk sementara waktu, sampai kondisi hatinya normal kembali dan siap untuk berbagi kebahagiaan dengan hati yang lain. Kiara hanya ingin meregenerasi hatinya.


Bahkan, dia tak ingin berbagi dengan cermin, tak ingin cermin mencintai bayang-bayang tubuhnya.


Resensi :

Kiara dan Rio merupakan dua sahabat yang saling terluka karena cinta. Kiara putus dengan Ivan karena selingkuh dengan wanita lain, sedangkan Rio harus menerima kenyataan jika cintanya ditolak oleh Viola. Kedekatan antara Kiara dan Rio menimbulkan cinta diantara mereka berdua. Namun, cinta tak semulus yang mereka kira, Viola kembali menyapa Rio dan memberikan peluang untuk Rio dekati. Sementara itu, ada sosok laki - laki yang jatuh hati kepada Kiara.

Entah, baru kali ini bingung mau menulis apa. Jika dilihat dari cover, novel ini dilengkapi dengan kutipan puisi Chairil anwar, bahkan hampir beberapa bab juga ada kutipan Chairil Anwar. Tentunya, dari awal, aku sudah membayangkan jika novel ini novel sastra. Tapi, ternyata tidak.

Novel ini mengangkat kehidupan remaja, dengan dibuktikan bahwa tokoh yang ada di dalam novel ini masih sekolah, namun sudah ada yang mengganjal saat ada kata sapaan (sapaan sayang) antara kanda - dinda. Menurut aku pribadi, anak SMA biasanya memanggil pacarnya dengan sebutan, "Ay", "Beb", "Say". Jika kanda - dinda agaknya seperti terlampau dewasa.

"Iya, Dinda sayang. Buat apa Kanda bohong. Gak ada gunanya." -halaman 53-

Konflik yang disajikan tidak begitu klimaks, perselingkuhan yang akhirnya juga tahu bagaimana jalan cerita selanjutnya. Bagaimana bisa klimaks, kalau semua tokoh diceritakan menyukai puisi dari Chairil Anwar. Jadi, kurang membuat penasaran jika latar belakangnya saja sudah seragam.

Entah novel ini ditunjukkan oleh pembaca atau ditunjukkan kepada Chairil Anwar. Jika ini ditunjukkan untuk pembaca, bisa lebih menggali lebih dalam karakter tokoh, lebih dalam menggali konfliknya, bukan sekadar perselingkuhan anak SMA yang diselimuti oleh puisi Chairil Anwar. Yang aku temukan di sini hanya lebih banyak kutipan Chairil Anwar dan lebih banyak kutipan lagi.

Tidak ada salahnya jika memang menggunakan kutipan Chairil Anwar untuk mendukung cerita. Namun, sebagai pembaca tentunya haus akan kejutan - kejutan yang ingin didapatkan saat membaca novel, ingin rasanya mengalami naik dan turun emosi saat disuguhkan konflik dalam novel.

Pasti, novel berikutnya akan lebih berwarna dari novel cermin ini.

2 bintang untuk novel cermin ini.


"Kalau kau mau kuterima kembali, untukku sendiri tapi sedang dengan cermin aku enggan berbagi." -halaman 100-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Makalah Budidaya Bunga Kamboja

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Bunga kamboja ( plumeria acuminata Ait ) Merupakan salah satu jenis tanaman, yang biasanya dijadikan tanaman hias, karena bunganya yang harum dan cantik pandang. Bunga kamboja memiliki rasa manis serta bersifat sejuk. Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan. Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias . Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja pada media tanam....

Makalah Budidaya Tanaman Tebu

BAB I PENDAHULUAN A.       LATAR BELAKANG Tebu ( bahasa Inggris : sugar cane ) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin . Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra . Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press ) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa , dadhok ) adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak; selain menghemat minyak tanah ya...