Langsung ke konten utama

Surat Untuk Stiletto Book

Dear Stiletto yang suka memakai Stiletto merah,

Belum genap satu tahun aku mengenal kamu, dan memberanikan diri untuk menulis surat cinta (anggap saja begitu ya). Biarkan aku menceritakan bagaimana bisa aku mengenal kamu. Karena media sosial twitter yang mempermudah aku untuk mengenalmu. Entah siapa yang dengan sengaja retwit dan akhirnya aku stalking akun twitter. Pada awalnya masih meraba – raba siapa kamu? Kamu berada dimana? Apa saja buku yang kamu terbitkan. Dan ternyata kehadiranmu ternyata membawa warna tersendiri. Ternyata hanya penulis wanita yang bisa menerbitkan buku di tempatmu. Kehadiranmu, memberikan perhatian lebih untuk wanita. Ya, wanita selalu ingin dimengerti.

Sekarang di tahun 2014 merupakan tahun pertama aku membeli buku terbitanmu. Aku memantapkan hati untuk memilih “Geek in High Heels”. Sebuah Chicklit dengan cerita yang dinamis. Nanti, di blog ini yang memang khusus untuk resensi buku yang telah aku baca, tak lupa akan resensi “Geek in High Heels”. Memang, bukan sekali ini membaca chicklit, karena sudah membaca chicklit dari berbagai penerbit lain. Secara desain sampul memang khas wanita yaitu warna yang soft dan feminim. Ternyata chicklit Stiletto lebih ringan dari chicklit dari penerbit lain (dengan jumlah halaman yang sama). Kertas yang dipakai lebih cerah dari chicklit yang sebelumnya aku beli. Namun, alangkah lebih enak dibaca jika tulisan tidak terlalu menjorok ke dalam. Font yang digunakan tampak berbeda, ada kesan feminim, karena sedikit meliuk – liuk (apalah ini istilahnya). Untuk typo hampir tidak ada dan sangat membuat nyaman untuk membaca.

Geek in High Heels (koleksi pirbadi)


Meskipun baru pertama kali membeli buku terbitanmu. Namun, sudah beberapa kali mengikuti kontes menulis, namun gagal. Cerobohnya aku yang mungkin kurang mengenal gaya tulisan buku yang diterbitkan olehmu. Kecewa pastinya ada, namun harus belajar dari kegagalan yang meskipun sudah dua kali gagal, ah itu tidak seberapa, kan belum gagal seratus kali (amit – amit). Harus lebih dan lebih berusaha agar tulisanku menarik hatimu. Lebih sering ya mengadakan lelang nulis untuk kategori tertentu maupun kontes nulis dengan tema apapun. Kalau boleh usul tema gokil sepertinya belum. Misalnya, lomba menulis cerita (novel / cerpen) guruku (bukan) jodohku, 140 hari mencari jodoh dan akhirnya curhat karena belum ketemu jodoh.

Aku percaya jika kegiatan membaca dan menulis merupakan kegiatan yang tak bisa terpisahkan. Karena kurang pedekate denganmu, karena itulah tulisanku belum ada yang gol di hatimu.

Selamat ulang tahun yang ketiga. Semoga terus eksis dan narsis dengan banyaknya buku yang telah engkau terbitkan. Umur tiga tahun yang masih muda, semoga semangatnya (tim) terus membara. Kalau memang harga kertas mahal, tolong kualitas jangan turun. Boleh harga buku naik, tapi ya naiknya jangan terlalu drastis. Maklum, wanita banyak kebutuhan, make up, keperluan sehari – hari dan sebagainya. Tapi chicklit “Geek in High Heels” sudah cukup bagus. Suka kertasnya yang terang, dan kalau dan aroma bukunya, aku suka. Tetap terus menelurkan penulis wanita dan semakin eksis dengan ide – ide yang up to date.

Salam,

Sari Widiarti (seorang perempuan yang masih perlu belajar banyak agar gol di hatimu).
email : kontak[dot]sari[at]gmail[dot]com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Makalah Budidaya Bunga Kamboja

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Bunga kamboja ( plumeria acuminata Ait ) Merupakan salah satu jenis tanaman, yang biasanya dijadikan tanaman hias, karena bunganya yang harum dan cantik pandang. Bunga kamboja memiliki rasa manis serta bersifat sejuk. Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan. Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias . Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja pada media tanam....

Makalah Budidaya Tanaman Tebu

BAB I PENDAHULUAN A.       LATAR BELAKANG Tebu ( bahasa Inggris : sugar cane ) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin . Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra . Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press ) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa , dadhok ) adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak; selain menghemat minyak tanah ya...