Langsung ke konten utama

My Idiot Brother


Jalan-jalan ke toko buku, mana bisa pulang tanpa bawa buku? Apalagi kalau ada yang harganya cuma ceban, 15 ribu, .... Jadi, inilah tiga buku di antara buku yang menjadi prioritas. Kenapa prioritas? Ya, karena selain temanya sesuai dengan kebutuhan saat ini, yang paling penting adalah ... harganya tidak membuat sekarat dompet.

My Idiot BrotherBuku setebal 267 hal dengan warna cover cokelat, ada logo GarudaFood ini ditulis oleh Agnes Davonar. Bukan nama asing tentu. Film Surat Kecil untuk Tuhan hasil tulisannya sukses mendapat perhatian. Maka ketika melalui speaker, suara empuk perempuan mempromosikan buku AD terbaru, saya memutuskan membelinya. Review sekilas cukup menarik perhatian. Covernya unik dan eye catching.
MIB merupakan kumpulan beberapa cerita: satu cerita utama (MIB) dan 6 kisah lain. Saya memiliki empat catatan utama tentang buku ini.

1. My Idiot Brother
Tema yang tidak biasa karena mengangkat kisah penderita down sindrom. Saya cukup terkejut dengan keberanian penulis mengungkapkan sisi hati Angel terhadap kondisi kakaknya. Agnes D sangat jujur menceritakan interaksi antartokoh dan karakter mereka. Bahkan karakter ibu pun tak digambarkan seperti novel lain yang biasanya lembut, penuh pengertian. Di sini tokoh ibu digambarkan lengkap dengan emosinya yang kadang takterkendali, menuntut Agnes agar menerima keadaan kakaknya.
Saya cukup menikmati ceritanya, meski agak kurang sreg dengan ending-nya.


2. Black Angel dan cerita-cerita lain.
Maaf jika saya kecewa dengan buku ini, karena hanya cerpen pertama yang mencuri perhatian. Entah mengapa penulis menggunakan nama yang sama (Black angel, Agnes, Angel, Hendra) untuk setiap tokoh di cerpen-cerpen ini. Beberapa kali saya termenung, apakah maksudnya ini semacam cerita bersambung atau serial? Tidak, saya tidak menemukan ketersambungan antara satu cerpen dengan cerpen yang lain. Jadi, dengan alasan apa penulis memakai nama-nama yang sama?

3. Banyaknya typo yang tersebar di hampir setiap halaman cukup mengganggu. Demikian juga beberapa kalimat yang terkesan dibiarkan begitu saja tanpa sentuhan editing, cukup mengganggu pembaca (saya).

3. Agnes Davonar. Awalnya saya mengira ini nama satu penulis. Tapi ketika melihat foto (2 orang) yang dipasang di halaman "Tentang Penulis" mestinya buku ini ditulis oleh dua orang.
Hanya saja kalimat "Agnes Davonar adalah keluarga bersaudara penulis yang memulai kariernya dari blog, ..." membuat saya bingung.
Mungkin akan lebih jelas jika ditulis begini:
"Agnes Davonar adalah dua bersaudara yang memulai karier menulisnya melalui blog, ...."
Bisa dikatakan saya agak kecewa dengan buku ini. Mungkin karena ekspektasi saya yang terlalu tinggi terhadap penulis yang sedang "naik daun".
Terlepas dari semua catatan tersebut, saya tetap mengucapkan selamat untuk Agnes Davonar, dan berharap ia akan menulis kisah yang lebih bagus lagi (terutama editingnya).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...