Langsung ke konten utama

The Railway Children

The Railway Children: Anak-Anak Kereta Api
Penulis: Edith Nesbit
Alih Bahasa: Widya Kirana
Desain dan Ilustrasi Sampul : Satya Utama Jadi
Penerbit: Gramedia
Tahun Terbit: Juni 2010 (cet. ke-2)
Juml Hal: 312 hal.

Tadinya mereka bukan anak-anak kereta api.
Begitulah cerita ini dimulai. Mereka adalah anak-anak biasa yang tinggal di pinggiran kota bersama Ayah dan Ibu, dan segala macam perlengkapan modern. Perubahan itu datangnya sangat tiba-tiba. Peter sedang berulang tahun yang ke-10. Hadiah paling menarik yang diterimanya adalah si Lokomotif. Saat sedang memainkannya dengan Phyliss, adik perempuannya, si Lokomotif meledak. Tak ada yang bisa memperbaiki, kecuali Ayah.Roberta, kakak perempuan mereka pun tak bisa berbuat apa-apa.

Untunglah Ayah pulang, tapi Peter tahu sopan santun, sehingga menunggu Ayah selesai makan malam dan menikmati cerutu-habis-makannya. Saat itulah dua orang pria ingin bertemu Ayah. Sejak saat itu, Ayah pergi hingga keesokan harinya. Mereka terus menunggu, tapi keesokan harinya, dan hari berikutnya, dan setelah itu, Ayah tak juga muncul. Tak ada yang tahu dan tak ada yang mau memberitahu.

Tiba-tiba mereka harus pindah ke sebuah pedesaan, meninggalkan rumah mereka yang nyaman. Sejak itulah kisah seru ketiga anak itu dimulai bersama 'kereta api'.
Mereka harus tinggal di sebuah rumah tua yang dingin dan lembah dan gelap dan tikus. Hari berikutnya niat 'baik' Peter untuk membantu ibunya mendapatkan batubara ternyata tak sebaik akibatnya. Kisah-kisah seru mereka alami. Kisah paling berkesan adalah ketika usaha mereka melambaikan selembar kain setiap hari, setipa kereta api lewat mendapat sambutan dari seorang pria tua, salah satu penumpang kereta.

Edith Nesbit menceritakan mereka sebagaimana adanya seorang anak-anak. Kadang patuh kepada Ibu mereka yang 'sempurna', kadang menimbulkan masalah dan berkelahi sebagaimana layaknya kakak beradik. Kisah mereka manis dan mengharukan.
Setting pedesaan (Yorkshire) dengan padang rumput dan kebun dan bukit khas novel klasik seperti Secret Garden, Heidi, Pollyana, juga the Story Girl.   

Rahasia tentang Ayah tersimpan hingga akhir cerita. Edith Nesbit mengakhiri ceritanya dengan sangat manis dan menggemaskan. Gaya penuturan yang ditujukan langsung kepada pembaca membuat saya menutup buku dengan senyuman yang baru memudar setelah beberapa menit.
"Kurasa sebaiknya kita tidak membuka pintu itu dan mengikutinya ke dalam. Kurasa, saat ini, kehadiran kita di sana hanya akan mengganggu. Yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah mundur perlahan-lahan, lalu pergi diam-diam ...."

Banyak puisi yang dibuat oleh Ibu untuk ketiga anaknya. Salah satunya puisi yang dibuat ketika Roberta (Bobbie) ultah yang ke-4 dan saya sangat suka. Tak hanya indah tapi ada unsur belajar berhitung di dalamnya :
Ayah sayang, umurku baru empat,
Dan aku tak mau jadi tua
Paling asyik umur empat,
Dua tambah dua atau satu tambah tiga

Aku pilih dua tambah dua
Ibu, Peter, Phil, dan Ayah
Yang Ayah cintai satu dan tiga,
Ibu, Peter, Phil, dan Roberta

Beri aku cium manis
Karena aku pandai membuat puisi.

Kisah-kisah ketiga kakak beradik ini penuh dengan keberanian, tekad, kasih sayang, dan kepedulian dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga buku ini cocok untuk pembaca mulai usia 10 tahun.

sumber foto: dokumen pribadi
Kisah lain:
Saya membaca novel ini ketika dalam perjalanan ke Jakarta dengan kereta api bersama suami dan kedua anak saya. Setengah sengaja memilih buku ini untuk menemani perjalanan dan mengambil fotonya di dalam kereta.


Posting ini saya ikutsertakan dalam Reading Challenge Fun Year Event with Children Literature bulan Januari (FMs-1) dengan tema CLASSIC yang diselenggarakan oleh Bacaan B Zee.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...