Langsung ke konten utama

[Review] Woman Self Defense of Kushin Ryu - Tubuhku, Senjataku


Penulis : Eko Hendrawan
Penerbit : Gramedia Widiasarana Indonesia
Halaman : 103 halaman


Woman Self Defense of Kushin Ryu (WSDK) terbentuk berawal dari kegelisahan Shihan H.Sofyan Hambally dalam menyikapi kondisi di Tanah Air yang semakin tidak kondusif, khususnya bagi kaum perempuan. Mendirikan komunitas ini dengan harapan, yakni perempuan harus diberdayakan. Kata Kang Sofyan "Perempuan harus bergerak. mendorong dirinya untuk mengembangkan diri dan memberdayakan kekuatan besarnya yang tersembunyi, kekuatan itu harus diolah."

Kushin Ryu sendiri didirikan oleh Kiyota Sannosuke Ueshima yang lahir pada tahun 1893 di wilayah Hyogo (Kobe), tapi sayang sekali di buku ini tidak dujelaskan apa sih Kushin Ryu? Di buku ini hanya dijelaskan sejarah pendiri Kushin Ryu dan sejarah Kushin Ryu di Indonesia.

Dalam buku ini akan diajarkan latihan dasar yang berkaitan dengan nonteknis, misalnya memberikan sugesti jika perempuan bukan makhluk yang lemah . Memberikan sugesti kepada pikiran dengan kalimat-kalimat " saya tidak lemah" ; "Saya Pasti Bisa" ; "Biar lembut saya memiliki kekuatan.

Sumber kekuatan yang dapat dapat diperoleh dari bersinergi dengan alam, perempuan lebih hebat (dari dalam diri sendiri), dengan cara menghilangkan rasa takut.

10 Teknik Dasar Woman Self Defense of Kushin Ryu yang membuat aku tercengang adalah menggunakan teknik tangan karena memiliki delapan pukulan yang manfaatnya berbeda-beda (mulai dari untuk memukul pangkal hidung hingga alat vital).

Tak kalah menariknya adalah penggunaan alat sederhana yang biasanya tidak jauh dari dunia wanita, ternyata bisa menjadi senjata. Contohnya : Lipstik, kartu ATM dan Bolpoin.

Buku ini lengkap dengan ilustrasi gerakan dasar maupun memeragakan dengan senjata yang sederhana. Langsung deh beli dan coba!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...