Langsung ke konten utama

Surat Untuk Ruth

Judul : Surat untuk Ruth.

Penulis : Bernard batubara.

Editor : Siska yuanita.

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama.

ISBN : 978-602-03-0413-7

Blurb :

Ubud, 6 Oktober 2012.

Ruth,
Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama, bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama?

Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan. Jika waktunya tidak usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang bisa kita lakukan?

Masihkah ada waktu untuk kita bersama, Ruth?



Jika memang kamu harus pergi, berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk menikmati saat - saat terakhir bersamamu. Meski tidak lam, hanya sebentar, seperti senja yang senantiasa kamu lukis, atau seperti ciuman pertama kita yang ragu - ragu. Berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk memelukmu, karena aku belum mengungkapkan seluruhnya yang ingin kukatakan kepadamu.

Ironis, Ruth. Kamu berkata "Aku sayang kamu" tepat pada saat kamu harus meninggalkanku.


Resensi.

Surat untuk Ruth, bercerita tentang cinta segitiga dengan POV orang pertama (Are), melihat kisah cinta segitiga dari orang “ketiga”. Ruth, wanita yang dicintai Are, tetapi memiliki kekasih meskipun hubungannya renggang. Berawal dari pertemuan Are dan Ruth yang tidak sengaja. Yup! Surat untuk ruth merupakan kumpulan surat Are, lebih tepatnya semua perasaan yang dirasakan Are untuk Ruth.
Dilihat dari temanya saja yaitu cinta segitiga, pastinya sudah banyak novel – novel yang sejenis. Surat untuk Ruth juga mengambil tema cinta segitiga, tapi mengambil sudut pandang yang berbeda, cerita dari orang “ketiga” yang hadir tiba – tiba di kehidupan Ruth, saat hubungan Ruth dengan kekasihnya, Abimanyu. Biasanya, kehadiran orang ketiga merupakan “ujian” atau perusak hubungan dua insane yang dimabuk asmara *cieeee*. Tapi, di sini pembaca berada di posisi Are yang hmmm.. gimana ya, bukan melas atau mengemis cinta kepada Ruth, tapi setidaknya Are berjuang menjadi yang terbaik untuk Ruth, menjadi pria yang mencintai Ruth, yang selalu berusaha untuk memahami Ruth yang bagaikan teka – teki.

“Kamu, perempuan yang tidak pernah bisa aku kuak seluruh perasaan dan pikirannya. Kamu, perempuan yang begitu sulit untuk kubaca.” – halaman 22 –
Novel dengan sudut pandang Pria, sepertinya baru kali ini aku baca novel romance dengan sudut pandang Pria, biasanya sudut pandang Pria di novel – novel thriller. Hmmm… pendapat pribadi seperti “Ya, ampuuuuun ini Are begini amat jadi cowok! Nggak terlalu mellow, tapi terlalu lemah! Langsung mengernyitkan dahi sepanjang baca novel ini. Oke, jika memang Are ini sangat mendambakan Ruth untuk menjadi kekasaihnya, tapi kok ya kurang sentuhan maskulin.

Bernard batubara emang nggak diragukan lagi kalau masalah kalimat puitis, apalagi tiap bab ada apa itu namanya, yang di atas bab baru, “judul” bukan? Menggunakan kalimat yang puitis. Tapi, karena ini konsepnya surat, terkadang narasinya seperti baca buku pelajaran, luruuuss.. kurang detail ini itu. Sebelum membaca novel tulisan Bara, sudah membaca cerpen dari tulisan Bara, sepertinya memang kurang greget untuk novel “Surat untuk ruth”.

Kurang merasakan klimaks dalam novel ini, biasanya penulis menebar benih – benih teka – teki, sehingga pembaca penasaran dan membaca terus dari bab ke bab yang lain. Ya, sekali lagi, ini konsep surat yang menceritakan kisah cinta Are dan Ruth. Jadi mudah ditebak, meskipun setiap bab menyajikan konflik tersendiri, seperti saat Are bertemu Abimanyu, kekasih Ruth. Tapi, ya tahu akan bagaimana jadinya *pembaca songong*.

Untuk gaya bahasa, aku sendiri cocok dengan tulisan Bara, sesuai dengan umur tokoh yang ada di dalam novel ini, ya hanya saja Are kurang maskulin aja, melow melow gimana gitu.

Setting tempat, Bara menguasai dengan baik, banyak tempat yang disuguhkan dalam novel ini. Namun, lebih banyak mengambil setting tempat di Bali, romantiiiisss. Sangat menunjang dengan momen kebersamaan Aren dan Ruth.

“Ia, masa lalu itu, seperti momen yang terperangkap dalam selembar potret, memiliki tempat dan kehidupan pada rentang waktu yang telah lewat.” – halaman 138 -
Aku beri tiga dari lima bintang.

reading campaign

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...