Bicara tentang menanamkan budaya membaca di keluarga, berarti membahas sebuah topik yang bukan menjadi kebiasaan keluarga saya. Jadi hal yang aneh adalah saat saya senang membaca buku meskipun dibesarkan di keluarga yang bukan pecinta buku dan tidak ada kebiasaan membaca. Tak, satu pun buku yang orang tua saya punya, yang ada hanya buku pelajaran sekolah anak-anaknya.
Meskipun begitu, entah kenapa saya senang sekali membaca meskipun awalnya yang sering saya baca adalah majalah bobo meskipun yang bekas itu juga. Akan tetapi masih lekat dalam ingatan, saya sering mengikuti cerita Nirmala ataupun cerita Donald Bebek beserta paman Gobernya. Rasanya senang sekali bisa membacanya dengan bersambung.
Menginjak remaja mulailah membeli majalah dari hasil menabung sisa uang saku, dan yang dibeli adalah majalah yang memang sedang hits pada masanya, seperti aneka yes, kawanku dan lain sebagainya. Selain majalah, entah kenapa saya suka membeli tabloid resep masakan, padahal nggak punya hobi masak, namun entahlah seneng banget beli tabloid itu.
Selain tabloid, majalahpun sering saya baca meskipun majalah dewasa seperti Kartini dan Femina, nah dari majalah Femina yang paling menarik adalah cerita Oh Mama Oh Papa, sebuah cerita yang katanya berdasarkan kisah nyata. Angkatan 90 an pasti tahulah cerita tersebut, iya kan?
Dari cerita Oh Mama Oh Papa inilah saya jadi punya mimpi ingin menulis cerpen, namun karena keterbatasan ilmu, jadinya keinginan itu hanyalah angan-angan semata tanpa ada tindakan nyata.
Kebiasaan saya suka mengoleksi buku berlanjut sampai saat ini, tentunya majalah yang dibaca pun berubah menjadi majalah untuk dewasa seperti majalah Ummi, Percikan Iman dan majalah islami lainnya. Selain, majalah setelah mempunyai penghasilan mulailah membeli buku untuk koleksi pribadi yang banyaknya bertema parenthing dan rumah tangga.
Setelah menikah dan mempunyai anak, pengen dong pastinya, menularkan hobi membaca pada anak-anak. Nah, untuk itu saya berbagi beberapa tips berikut:
1. Belilah buku cerita yang menarik untuk anak-anak.
Kita bisa membeli buku cerita yang bergambar ataupun berwarna menarik bagi anak-anak. Setidaknya saat mereka belum bisa membaca, tapi dengan melihat gambar saja sudah membuat mereka akan mulai tertarik untuk membuka lembaran-lembaran buku tersebut.
2. Simpan ditempat yang terjangkau anak-anak
Kadang sebagai ibu kita ingin anak suka buku, tapi disimpan diatas lemari, di rak yang paling atas, ataupun ditempat lainnya yang susah dijangkau anka-anak. Untuk menularkan virus membaca, simpanlah buku di tempat yang terjangkau, biarkan mereka mengeksplor rasa ingin tahunya, jangan sampai terhalang hanya karena ibunya takut buku-buku yang sudah dibeli robek ataupun hilang.
3. Sesuaikan dengan usianya
Belilah buku cerita sesuai usia anak, jangan sampai anak balita diberi komik yang berwarna hitam putih, karena mereka tidak akan tertarik. Jadi, belilah buku sesuai dengan usia anak baik dari segi bahan kertas maupun ceritanya.
4. Buatlah jadwal membaca bersama
Agar anak-anak terbiasa membaca buku, buatlah jadwal khusus untuk membaca buku bersama. Pilihlah waktu yang tepat misalnya saja setelah maghrib ataupun saat weekend.
5. Buat area membaca yang mengasyikan
Supaya saat membaca menjadi menyenangkan, buatlah area khusus untuk membaca dan dekorasilah semenarik mungkin, agar anak-anak merasa senang saat membaca.
Tips saya memang sederhana, tapi semoga bermanfaat ya!
#Tulisan ini diikutsertakan dalam Postingan Tematik (POSTEM) Blogger Muslimah Indonesia Bulan September.
Komentar
Posting Komentar