Langsung ke konten utama

Cara Mengenalkan Sejarah Pada Anak





Tahun 90-an masih lekat dalam ingatan, dari SD sampai SMA itu ada pelajaran sejarah, sampai kita semua tahu siapa saja yang termasuk Pahlawan Nasional dari mulai Patimura, Cut Nyak Dien, RA Kartini, sampai Dewi Sartika.

Begitu pun dengan lagu-lagu nasional dari Indonesia Raya, Maju Tak Gentar sampai Garuda Pancasila kita hafal setiap lirik dan baitnya. Menghafal lagu-lagu nasional pun masuk ke dalam setiap ulangan setahun dua kali. Rasanya di zaman itu, tidak ada anak yang tidak hafal nama pahlawan dan lagu nasional, karena sudah masuk kurikulum sekolah.

Tetapi, berbeda dengan saat ini. Tidak ada pelajaran sejarah yang hampir detail dengan kurikulum yang dulu, entah apa alasannya. Padahal tanpa jasa pahlawan, kita tidak akan menikmati kemerdekaan seperti saat ini, perjuangan mereka mengorbankan jiwa dan raganya harus selalu kita ingat.

Nah, karena saat ini pelajaran sejarah sudah mulai berkurang, maka tidak ada salahnya kita sebagai orang tua yang mengenalkan sejarah pada anak-anak kita.  Tips berikut bisa dicoba:
1.                   Berkunjung ke museum
Saat weekend ataupun mengisi liburan, tidak ada salahnya jika kita mengajak anak-anak untuk berkunjung ke museum. Di kota Bandung sendiri ada beberapa museum tentang sejarah seperti museum Sri Baduga, dan Museum Asia Afrika. Tiket masuknya pun tidak mahal, tapi akan menjadi sebuah pengalaman yang  “mahal’, karena bisa membuat anak-anak mengenal sejarah perjuangan para pahlawan, serta seni budaya Indonesia.

sumber: telusurindonesia.com

2.                   Membaca buku sejarah
Meskipun buku sejarah kadang kurang menarik minat anak untuk membacanya, tapi kita bisa menyediakannya untuk bahan bacaan referensi anak-anak. Jika anak masih kurang tertarik, maka kitalah yang bercerita dengan menggunakan versi kita sendiri yang membuat anak tertarik mendengarkannya, tanpa mengubah ceritanya.
3.                   Menjadikan para pahlawan sebagai tokoh heroik dalam cerita.
Untuk anak-anak yang senang cerita tokoh heroik, kita bisa mencoba untuk memasukan nama-nama pahlawan sebagai tokoh heroik daripada tokoh heroik ciptaan manusia seperti spiderman, ataupun yang lainnya. 

Ketiga tips diatas bisa dicoba untuk mengenalkan sejarah pada anak-anak kita dan sampaikanlah jangan sekali-kali melupakan sejarah, karena darinyalah kita banyak belajar arti pengorbanan dan pengabdian pada tanah air.

*Tulisan ini diikutsertakan dalam Program One Day One Post  Blogger Muslimah Indonesia
#ODOPOKT1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...