Langsung ke konten utama

Lomba Menulis Esai Kebangsaan Fraksi PKS DPR RI Deadline 28 Februari 2017


lomba-menulis-esai-kebangsaan-fraksi-pks

Ketentuan Umum

Pilihan Tema
1. Islam dan Patriotisme Kebangsaan: Tantangan untuk generasi muda
2. Spirit Agama Sebagai Fundamental Wawasan Nasionalisme Indonesia
3. Menumbuhkan Semangat Nasionalisme religius Pemuda Indonesia
4. Nilai Ketuhanan sebagai Landasan Perbaikan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
5. Perwujudan cita-cita Islam dalam Kebersamaan Kebangsaan
6. Menggali nilai sosial Islam dalam pembangunan kerakyatan
7. Semangat Islam dalam Sejarah Nasional Indonesia

8. Spirit Islam, Nasionalisme & Modernitas
9. Menggali Akar Kehidupan religius di Nusantara Pesantren dan
10. Wawasan Kebangsaan Indonesia

Persyaratan Peserta


1. Warga Negara Indonesia.
2. Siswa SMU atau sederajat yang berdomisili di seluruh wilayah Indonesia (dibuktikan dengan Kartu Tanda Pelajar yang berlaku).
3. Mahasiswa Indonesia yang kuliah di perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia  (dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa yang berlaku).
4. Setiap peserta hanya diperkenankan untuk mengikutsertakan satu tulisan asli.
5. Panitia yang terlibat langsung dalam kegiatan ini dilarang mengikuti lomba ini.


Peserta

1. Kategori Pelajar. Siswa SMA, Madrasah Aliyah, Pesantren atau Sederajat.
2. Kategori Mahasiswa (Sedang Menempuh S1)
3. Kategori Umum Lulusan S1, S2, S3 & Masyarakat Umum
4. Kategori Ibu Rumah Tangga
5. Kategori Wartawan

Ketentuan Penulisan

Tulisan yang diajukan dalam Lomba Penulisan bertema Kebangsaan 2017 FPKS DPR RI.
1. Merupakan tulisan asli dan belum pernah mendapatkan penghargaan pada lomba penulisan lain
2. Jenis tulisan Esai Populer.
3. Menggugah rasa religiusitas dan nasionalisme Indonesia di tengah perubahan tatanan dunia
4. Tulisan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
5. Format:

a. Terdiri dari 1500 – 2000 kata.
b. Font Arial 11.
c. Spasi 1,5.
d. Ukuran kertas A4.
e. Batas pengetikan samping kiri 4, samping kanan 3 batas atas dan bawah masing-masing 3.

6. Tulisan harus dilampiri:
a. Biodata singkat penulis (nama, alamat, no contact, pendidikan terakhir, foto terbaru)
b. Fotokopi Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa/KTP yang masih berlaku.
 
7. Tulisan dikirim melalui alamat email sesuai kategori yang dipilih.
a. esaipelajar.fpks@gmail.com
b. esaimahasiswa.fpks@gmail.com
c. esaiumum.fpks@gmail.com
d. esaibunda.fpks@gmail.com
e. esaiwartawan.fpks@gmail.com

Kriteria Penilaian

Kriteria penilaian karya tulis meliputi:
1. Format penulisan (Bobot 10%)
2. Data dan sumber informasi (25%)
3. Kesesuaian topik dan manfaat tulisan (15%)
4. Pembahasan dan kesimpulan (50%)

Dewan Juri

Dewan Juri Lomba terdiri dari
1. Ahli/Akademisi
a. Akademisi Prof. Dr. Siti Zuhro, MA
b. Penulis M.Irfan Hidayatullah, M.Hum
2. Anggota FPKS Dr. Hidayat Nurwahid, MA


Media Pengumuman Lomba


Lomba akan diumumkan melalui media cetak elektronik dan media sosial.


Waktu Pengiriman Tulisan


Waktu pengiriman tulisan dibuka tanggal 8 Desember 2016 dan ditutup tanggal 28 Februari 2017 Pk. 24.00 WIB.


Pengumuman Pemenang


Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah akan dilakukan pada 20 April 2017 (menyesuaikan dengan syukuran Milad PKS ke 19). Lomba akan diumumkan melalui media cetak elektronik dan media sosial.


Hadiah / Penghargaan


Pemenang tiap kategori lomba akan mendapatkan:
Juara 1 Rp 7.500.000
Juara 2 Rp 5.000.000
Juara 3 Rp 3.500.000
E-Certicifate untuk seluruh peserta

Narahubung: 085228002986 (Iken)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Makalah Budidaya Bunga Kamboja

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Bunga kamboja ( plumeria acuminata Ait ) Merupakan salah satu jenis tanaman, yang biasanya dijadikan tanaman hias, karena bunganya yang harum dan cantik pandang. Bunga kamboja memiliki rasa manis serta bersifat sejuk. Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan. Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias . Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja pada media tanam....

Makalah Budidaya Tanaman Tebu

BAB I PENDAHULUAN A.       LATAR BELAKANG Tebu ( bahasa Inggris : sugar cane ) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin . Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra . Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press ) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa , dadhok ) adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak; selain menghemat minyak tanah ya...