Langsung ke konten utama

Gramedia itu...

Pertama kali membaca buku, saat masih TK. Memang, keluarga membiasakan untuk membaca sedini mungkin. Berawal dari buku bacaan anak – anak yang memiliki banyak ilustrasinya ketimbang teks, warna – warni yang cerah membuat terus dan terus ingin membaca halaman selanjutnya sampai habis. Setelah habis, ingin membaca yang lain, cerita petualang yang lain, semakin berimajinasi tentang putrid dan peri yang seakan – akan memang ada di dunia nyata, meskipun semua berasal dari buku cerita.

Berawal dari buku yang diberikan Mama, semakin beranjak besar, sudah mulai membeli buku memakai uang saku yang dikumpulkan perminggu. Bagiku, membaca buku seperti memakan coklat, ingin mencoba lagi dan lagi, meskipun semua coklat itu enak, tetapi setiap gigitan memiliki rasa yang khas. Begitu juga dengan buku, meskipun sudah tahu jika membaca buku memberikan kepuasan tetapi tetap saja mencoba setiap genre buku. Yang dulunya dimulai dengan buku anak – anak, kemudian beralih ke novel teenlit, kemudia novel dewasa. Dan semua itu tidak membuat bosan, melainkan ingin baca lagi dan lagi.

Bertemu Gramedia memang berawal dari teman sebangku, mengajak aku untuk berani jalan - jalan ke Mall, meskipun masih SD, demi apa? demi berbagai macam pilihan buku yang bisa meringis karena pengin beli semuanya, apa daya uang saku hanya beberapa rupiah. Semakin beranjak dewasa mulai kalap kalau ke toko buku Gramedia, apalagi kalau sudah membeli buku baru kemudian dihirup, aroma buku baru memang memiliki sensasi tersendiri, coba deh. Gramedia memang toko buku jika melihat dengan kacamata biasa, tetapi ubah sedikit sudut pandang, Gramedia seperti hutan dengan anek fantasi yang ditawarkan, fantasi dengan dunia penuh kalimat yang indah dan romantis, ketika berada di rak buku sastra, menyajikan fantasi dengan indahnya berbagai tempat di luar negeri, ketika berada di rak novel terjemahan. Jika banyak yang berkata, bahagia itu sederhana, hmm... bagiku bahagia itu penuh perjuangan, apalagi kalau sedang di Gramedia, berjuang melawan hati nurani tetapi tetap sadar kantong tipis, novel mana yang akan dibawa pulang, dan membuatmu berpetualang..




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...