Langsung ke konten utama

Mobil, Bokap, Gue

aku, buku, dan kopi
cover
Judul: Mobil, Bokap. Gue
Penulis: Halluna Lina
Penerbit: PlotPoint
ISBN: 978-602-9481-69-3
Terbit: Juli 2014
Tebal: 335 hal.
Harga: 59.000,-
                                 Perjuangan Dinar Menyetir Mobil dan Hidupnya

Dalam hidup, manusia melewati tahapan demi tahapan. Remaja adalah tahapan yang sering mendapat perhatian ekstrabanyak. Mereka telah berkembang cara berpikirnya, tak lagi menelan mentah-mentah omongan orang tua. Mereka mulai kritis dan lebih percaya pada teman-teman sebaya karena dianggap lebih bisa memahami emosi mereka.

Karena kebutuhan inilah maka tercipta peer group, sekumpulan remaja sebaya yang memiliki hubungan erat dan saling tergantung. Dalam peer group, mereka berusaha menemukan identitas dirinya dan teman menjadi tolok ukur dalam  menilai siapa dan bagaimana dirinya.
Peer group memang diperlukan bagi remaja untuk aktualisasi diri dan menambah wawasan. Namun, dalam kelompok ini kadang muncul dua hal: peer pressure negative dan peer pressure positive. Remaja yang cenderung labil ditambah hubungan yang tidak baik dengan orang tuanya, biasanya terjebak pada kelompok yang memberi pengaruh negatif pada dirinya.

Dinar, dalam novel ini adalah representasi dari remaja tersebut. Hubungan dengan ayahnya yang bak kucing dan anjing, membuat Dinar mencari kenyamanan melalui Geng Cantik, geng paling popular di SMA-nya, yang dipimpin Bianca. Demi lolos dari trial member, Dinar rela melakukan apa saja. Dinar merasa dirinya gadis yang terlalu biasa, sehingga dia harus melakukan sesuatu yang membuat Geng Cantik respect padanya.
Ada peer pressure negative yang mengubah Dinar yang baik dan penuh semangat juga apa adanya menjadi Dinar yang melakukan sesuatu demi pujian orang lain, demi menyenangkan Bianca dan Geng Cantik juga Bram. Bahkan Dinar tak bisa menentukan masa depan yang akan dipilihnya.

“Gue belum kepikiran mau jadi apa. Kira-kira kerja apa ya, yang menurut orang keren?” (h. 139)

“Sayang banget tahu nggak? Gue kagum sama lo. Lo itu pekerja keras, tapi lo nggak punya tujuan, kalaupun ada tujuannya juga salah. Kalau usaha keras cuma demi orang lain, itu bakalan sia-sia aja. Hidup kan nggak selalu buat nyenangin orang lain terus-terusan.” 
Ini teguran Riko, cowok sekelas Dinar yang suka nyolot, nyindir, dan sok tahu tapi jago otomatif dan menolong Dinar agar bisa menyetir dengan cepat. (h. 167).

Demi menyenangkan Bianca dan teman-temannya, Dinar berani mencuri soal ulangan dari meja gurunya, dan mengaku jago menyetir. Dinar berhasil mendapat pujian sebagai gadis superb, cool, dan keren. Bahkan, dia berhasil menarik perhatian Bram, cowok tajir dan ganteng, juga pembalap.

Konsekuensi dari kebohongannya, Dinar semakin jauh dari Ayah sekaligus harus menutupi kebohongan dari depan Geng Cantik. Demi menjaga rahasia tentang dirinya yang sebenarnya tak bisa nyetir sama sekali, Dinar melakukan tindakan nekat hingga membahayakan dirinya sendiri dan membuat ayahnya makin marah. Tapi, Dinar tak kapok. Dia tetap rela meminta pada Ayah agar mengajarinya menyetir. Dinar yang suka ngeyel dan tak disiplin harus kuat menghadapi omelan demi omelan dari ayahnya yang galak, disiplin, dan superior. Semua demi Geng Cantik, demi pengakuan akan eksistensinya.

“Pokoknya Ayah gue itu beda. Hobi ngomel dan senang banget bikin gue gugup.” Perkataan Dinar pada Riko. (h. 138).

Tapi, dari sinilah, Dinar mulai memahami bagaimana Ayah yang sebenarnya, ketika diam-diam mendengar percakapan antara Ayah dan Ibu. “Ayah, tuh, khawatir, Bu, sama Dinar. Dinar bisa nggak ya, jadi orang sukses?” (h. 210)

Perasaan Dinar mulai terbelah. Apakah menuruti semua permintaan Geng Cantik dengan segala risikonya atau menjadi dirinya sendiri, tapi siap didepak dari Geng Cantik?
Sindiran-sindiran Riko selama ini yang membuat Dinar sebal dan keki tanpa sadar ikut memberi andil pada keputusan Dinar. Bahkan dengan jujur, Dinar mengakui di depan kelas, saat Pak Agus menyuruh semua murid menulis cita-cita mereka dan membacakan di depan kelas, kalau dia bingung mau jadi apa. Menurutnya semua profesi itu susah. Jadi presiden itu repot, jadi dokter hewan dia alergi kucing, jadi dokter bedah malah akan ninggalin gunting di tubuh pasien.
Tapi, ada kalimat yang dibaca Dinar di depan kelas yang tak hanya membuat terharu tapi juga membuat teman-temannya kagum akan kejujuran Dinar.

“Sekarang saya cuma kepengin bilang, saya memang belum tahu saya mau jadi apa. Namun, saya sudah tahu saya tidak ingin jadi orang seperti apa. Saya tidak mau jadi ‘orang-orangan’. Orang palsu. Orang yang bukan diri sendiri.” (h. 302)

Semua perubahan tentu saja membawa risiko. Jadi, Dinar harus kuat menghadapi ulah Bianca dan teman-temannya setelah itu.

Halluna Lina menyajikan novel dengan bahasa yang mengalir, ringan, dan nyaman diikuti sampai akhir. Banyak hal bisa dipetik dari setiap kejadian yang dialami Dinar. Bukan hanya tentang sikap Dinar dan Geng Cantik, tapi juga hubungan antara ayah-anak, dan bagaimana menjadi diri sendiri dan menghargai apa yang ada pada diri kita.
Cover dan judulnya unik, menjadi daya pikat tersendiri bagi pembaca. Selamat menikmati kisah cinta seorang ayah, cinta seorang anak, dan tentang cinta pertama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...