Mempunyai tiga anak dengan jarak usia yang berbeda, memang dibutuhkan energi yang banyak untuk mendampinginya. Sering kali harus menyelesaikan beberapa kali pertengkaran antara adik kakak dari masalah rebutan mainan sampai masalah pembagian makanan.
Selain, menjadi ibu rumah tangga saya pun bekerja dari pkl.08.00-12.00 wib sebagai administrasi di sebuah lembaga pra sekolah. Tentunya peran saya di luar rumah pun cukup menyita waktu dan fikiran, belum lagi semua ini dijalani tanpa bantuan ART.
Ada rasa lelah yang seringkali datang melanda, ingin rasanya terpejam walaupun hanya beberapa menit agar fikiran kembali fresh dan lelah mulai berkurang. Tapi, apa daya banyak pekerjaan menanti saat anak-anak tidur, saya pun harus memanfaatkannya mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga.
Saat rasa lelah mulai memuncak, tak jarang anak-anak terkena imbas luapan emosi yang tidak seharusnya. Setelah itu, yang terjadi hanyalah sebuah penyesalan karena waktu tidak bisa diulang kembali. Dulu rasa lelah itu sering terjadi, sebelum menemukan ritme yang tepat untuk menjalani setiap rutinitas yang ada dan mengenal passion diri yang sebenarnya.
Mulailah, saya memperbaiki manajemen diri dan menemukan bagaimana memanfaatkan me time yang tepat. Saat mulai merasa jenuh dan fikiran mulai tidak menentu karena banyaknya pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan, ditambah tugas dari sekolah yang terkadang menuntut untuk lembur diluar jam kerja. Disaat seperti inilah saya harus menikmati me time tanpa gangguan dari siapapun.
Walaupun hanya duduk berdiam diri sambil membaca buku favorit, ataupun menulis beberapa baris kata bisa membuat saya lebih lega. Sekarang saya mulai bisa menghela nafas, berdiam sejenak untuk lebih fokus menata semuanya agar selesai tanpa ada yang merasa terabaikan, terutama suami dan anak-anak.
Me time saya gunakan untuk berbagai hal yang bermanfaat, salah satunya lebih produktif menulis. Menulis adalah passion yang baru disadari setelah usia memasuki kepala 3. Tapi, meskipun begitu tidak menjadikan saya rendah diri untuk terus belajar menulis lebih baik. . Dengan menulis saya bisa meluapkan segala kegelisahan hati, menceritakan realita kehidupan yang dialami dan menumpahkan semua curahan yang lama terpendam.
Selain itu, me time menjaga fikiran tetap fokus dan fresh kembali, walaupun sebelumnya merasa lelah setelah beraktivitas seharian penuh. Ya, me time seperti sebuah charge yang bisa membuat baterai semangat penuh kembali dalam menjalani berbagai aktivitas. Me time biasanya dilakukan, saat anak-anak tidur di malam hari, karena kalau anak-anak belum tidur saya tidak akan bisa fokus terhadap segala hal. Begitu pun saat siang hari adalah waktunya menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sambil mengisi waktu dengan bermain bersama anak-anak.
Apapun me time yang dilakukan setiap ibu, dari mulai memanfaatkannya untuk menonton film favorit, berbelanja bahkan hanya sekedar bisa terlelap tidur di siang hari, tanpa ada gangguan anak-anak adalah sebuah kebahagiaan.
Tanpa me time seorang ibu akan merasa penat dan jenuh, seakan tidak ada waktu untuk menikmati hidupnya dan dalam fikiran yang ada hanya pekerjaan dan pekerjaan.
Dengan me time, setiap ibu akan menemukan jati dirinya, membuat emosinya lebih stabil dan yang pasti selalu tersenyum bahagia di depan anak-anaknya.
Dengan me time, setiap ibu akan kembali berbinar matanya, menemukan kembali sebagian waktu berharganya yang seakan sudah terampas selama ini.
Jadi, apapun versi me time mu jangan lupa untuk selalu bahagia, agar anak-anak pun tumbuh dengan kebahagiaan.
Komentar
Posting Komentar