Langsung ke konten utama

Antara Deadline dan The Power of Kepepet






Bagi yang senang menulis, tentunya sudah akrab dengan yang namanya deadline. Entah kenapa ya, saya ini termasuk salah satu pasukan pecinta deadline, mau itu buat lomba ataupun buat setoran di grup seperti #1minggu1cerita ataupun #odopfor99days yang saya ikuti secara rutin.

Sebenarnya kebiasaan seperti ini, jangan ditiru ya! Soalnya menyebabkan efek samping, yang meskipun terasa sesaat tapi bikin sport jantung.  Apalagi jika belum terbiasa bisa bikin gelisah tak menentu, sampai tak karuan melihat jarum jam yang terus berputar dan pastinya harus terus menerus di depan laptop, seakan-akan waktu mengejar terus menerus.


Apa sih sebenarnya penyebab orang suka berhadapan dengan deadline?

1.      Menunda-nunda terus pekerjaan

Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan sebenarnya tidak baik. Merasa waktu deadline masih lama, jadi berfikir santai saja. Tapi, tanpa terasa waktu cepat berlalu dan akhirnya harus berhadapan dengan yang namanya deadline.

2.      Merasa belum ada ide

Alasan belum adanya ide, bisa membuat seseorang untuk santai dan baru tersadar saat deadline segera tiba.

3.      Moody

Ada beberapa orang yang nulis itu harus saat mood dalam keadaan bagus, jadi kalo tidak sedang mood ya belum mau mengerjakan.


Nah, agar tidak berhadapan dengan deadline, berikut tipsnya:

1.      Langsung buat konsep

Saat tahu ada hal yang ingin ditulis, maka buatlah konsepnya terlebih dahulu. Jika ditunda kita akan lupa dan terbuai waktu.

2.      Catat tanggal deadline

Jika tidak dicatat biasanya kita akan lupa, dan menyesal jadinya melewatkan lomba ataupun kesempatan yang berharga.

3.      Menulis dan menulislah

Walaupun belum ada ide yang pas, tetaplah menulis. Lebih baik sedikit demi sedikit daripada sekaligus dalam satu hari. Selain itu, saat kita mengerjakan jauh-jauh hari maka bisa mengedit sana sini dulu. Siapa tahu ada yang thypo dan nggak nyambung dengan tema.


Tapi, terlepas dari baik dan buruknya menulis saat deadline tiba, ada satu yang saya rasakan bahwa the power of kepepet itu terbukti. Disaat mengejar waktu deadline, ide dan tulisan mengalir begitu saja. Tidak ada yang namanya mandeg, semua mengalir begitu saja, bahkan percaya diri meningkat.


Buat Anda yang nulis saat deadline tiba, persiapkan beberapa hal ini:

1.      Pastikan anak-anak sudah tidur

Kalau belum tidur jangan dulu pegang laptop, karena diajmin tidak bisa konsen.

2.      Minta izin pada pasangan

Penting loh, minta izin pada pasangan jadi suami atau istri kita tidak akan mengganggu.

3.      Sediakan minum dan makanan

Jangan biarkan perut kosong karena akan berakibat tidak konsen, tapi jangan terlalu kenyang juga karena akan mudah mengantuk.

4.      Matikan data seluler

Sebelum mulai nulis, matikan data seluler atau update status dulu kalau Anda sedang tidak bisa diganggu karena menghadapi dealine.


Namun, sekali lagi jangan ditiru, karena pasukan pecinta deadline ini hanya untuk orang-orang yang bernyali tinggi dan suka tantangan. Ada lagi yang paling penting pastikan kuota Anda terisi dan bersahabat dengan jaringan.

Selamat menulis!






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...