Langsung ke konten utama

#MemesonaItu Memancarkan Kecantikan Dalam Dirinya






Siapa sih wanita yang tidak mau memesona? Setiap wanita pastinya ingin tampil cantik dan memesona setiap saat, apalagi dihadapan suaminya. Tapi, yang sering kali diperhatikan dan menjadi utama adalah kecantikan fisik saja. Banyak wanita yang rela menghabiskan uang hanya untuk melakukan perawatan  di salon-salon kecantikan, demi terlihat cantik. Tampilan fisik yang dianggap tidak sempurna, bisa menjadi alasan seorang wanita tidak pernah mempunyai percaya diri.

Tapi, benarkah seorang wanita yang #memesona itu adalah yang cantik secara fisik dan sempurna dari luar? Jawabannya adalah tidak. Masih banyak kok, yang menilai pesona seorang wanita itu dari tingkah laku, dan tutur bahasanya.

Kecantikan fisik itu bukan jaminan seorang wanita bisa hidup bahagia dalam menjalani pernikahannya. Alasannya simpel, karena kecantikan fisik itu bisa memudar, kulit yang halus dan mulus bisa menjadi keriput, usia muda akan menjadi tua. Semahal apapun perawatan yang dilakukan, usia tidak akan pernah membohongi, dan apapun trik manusia tidak akan pernah bisa menandingi ciptaan Yang Maha Kuasa. Jadi, jika saat menikah tertarik karena tampilan luar, maka siap-siaplah untuk kecewa.

Jadi, wanita seperti apa yang #MemesonaItu?

Wanita yang memesona itu adalah wanita yang memancarkan cahaya di wajahnya karena kebersihan hatinya, mengabdikan hidupnya untuk menua bersama suami dan anak-anak tercinta, serta menampilkan kesederhanaan dalam perilaku dan tata bahasanya.

Bagaimana agar selalu #memesona meskipun dianggap tidak cantik secara fisik? Jangan khawatir ya, berikut caranya:


Memupuk rasa ikhlas

Apapun peristiwa yang dijalani dalam kehidupan, baik itu kebahagiaan ataupun tangisan akan tetap diterima dengan hati yang ikhlas dan penuh pengharapan pada Sang Maha Pencipta. Meyakini semua sudah ditakdirkan, dan akan ada masanya semua akan dilewati dan menjadi sebuah kenangan. Hati yang tentram akan memancarkan cahaya kecantikan yang sesungguhnya.


Selalu berfikiran positif

Fikiran negatif bisa membuat pancaran wajah redup tidak berseri, oleh karena itu tetaplah berfikiran positif apapun yang terjadi. Hadapi sedalam apapun luka yang ada dengan senyuman. Yakinlah semua cerita kehidupan di dunia ini, mempunyai alur cerita yang berbeda untuk setiap orang. Jadi, tidak ada gunanya berfikiran negatif, karena akan menyiksa diri sendiri.


Selalu meningkatkan kualitas diri

Jadilah wanita yang smart, berfikiran maju dan selalu haus akan ilmu. Cantik fisik saja untuk seorang wanita tidak cukup, karena yang membuat pesona terpancar adalah saat kita berwawasan luas dan pandai membawa diri. Jadilah wanita yang memesona dengan cara pandang dan cara berfikir setingkat lebih maju dari wanita yang lainnya.


Memperluas pergaulan dengan komunitas yang positif

Untuk menjaga pergaulan agar tidak salah memilih teman, pilihlah komunitas yang mempunyai hobi ataupun passion yang sama. Agar bisa saling berbagi ilmu dan informasi tentang hobi ataupun passion kita. Hindari masuk komunitas yang didalamnya tidak ada manfaat yang baik untuk diri kita.


Mengutamakan kepentingan suami dan anak-anak

Sesibuk apapun kita saat diluar, utamakanlah kepentingan suami dan anak-anak. Membuang ego dalam diri, demi kebahagiaan suami dan anak-anak adalah sebuah pilihan wanita yang cerdas. Kita tidak akan bisa bebas berkarya di luar rumah, jika di dalam rumah masih penuh masalah yang belum diselesaikan. Izin suami pun sangat penting saat kita memilih berperan aktif di masyarakat.


Jadi, wanita yang #MemesonaItu adalah wanita yang memancarkan kecantikan dalam dirinya, tanpa melupakan kodratnya sebagai isteri dan ibu di rumah. 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...