Langsung ke konten utama

Passion Stories

Judul : Passion Stories.

Penulis : Qalbinur Nawawi.

Editor : Fachmy Casofa.

Penerbit : Metagraf, Creative Imprint of Tiga Serangkai.

Cetakan pertama Mei 2017.

ISBN : 978-602-6328-28-1








Blurb :

Belajar bagaimana pentingnya menjadi diri sendiri dari Rinni Wulandari. Terus belajar dan memperbaharui diri seperti Hendy Setiono. Membangun relasi dan kerja tuntas seperti Sandiaga Uno. Mau berproses dari “bawah” seperti Dion Wiyoko. Menjadi sosok yang unik seperti Whulandary Herman. Punya target yang dikejar seperti Arbain Rambey dan Taufik Hidayat. Berani total seperti Umar Syarief. Asah kemampuan sambil berkarya dari Dewa Budjana. Dan punya sistem produktivitas seperti Dewi Lestari.




Review.

Buku ini terdiri dari cerita inspiratif dari 10 tokoh, mulai dari aktor hingga atlit dalam proses mencari passion dalam hidupnya. Sebenarnya bakat atau kerja keras yang bisa menemukan passion di dalam diri kita? Atau ada jalan lain untuk menemukan passion?

Buku yang ala biografi tetapi dikemas dalam bentuk tanya jawab dari penulis (Qalbinur Nawawi) ke narasumber (10 tokoh). Antara lain :

1. Hendy Setiono.

2. Sandiaga Uno.

3. Dewa Budjana.

4. Dion Wiyoko.

5. Arbain Rambey.

6. Whulandary Herman.

7. Umar Syarief.

8. Rinni Wulandari.

9. Dewi Lestari.

10. Taufik Hidayat.


Bisa dibilang seperti biografi, namun dikemas dalam tanya jawab antara penulis dan para tokoh, kehidupan yang diceritakan seputar pencapaian, kesulitan, dan "sesuatu" yang membuat para tokoh dalam buku ini menemukan passion. Banyak cerita dan ternyata banyak sudut pandang yang membuat para tokoh bisa mencapai hidupnya seperti saat ini. Kalau menurutku, mereka menemukan "panggilan hati" dan tidak pernah merasa puas diri. Semua dilakukan secara total, seperti ketiga tokoh yang aku ulas, ambil 3 aja ya biar nggak terasa spoiler 😆.

Rini Wulandari.

Jebolan Indonesian Idol yang memang menarik perhatian, karena perjuangan tidak akan pernah berhenti, meskipun menjadi pemenang, bukan berarti akhir dan menjadi kita bermalas - malas. Justru saat acara Idol berkahir, Rini Wulandari harus tetap berjuang dalam karirnya, perjuangan terasa berat saat kontrak dengan label yang menaunginya saat menjadi juara telah berakhir. Rini memilki taste akan musik sangat berbeda, keluar dari zona nyaman.

Saat memilih Re-branding dan menjadi manajer diri sendiri, banyak penolakan yang diterima Rini, beberapa label menolak selera musik Rini karena tidak sesuai dengan pasar.

"Karen musik itu harus mendeskripsikan identitas. Cuma balik lagi, banyak juga penyanyi yang tidak memikirkan passion-nya dalam bermusik. Berarti mereka tujuannya sudah berbeda." (hal 110).

Survive dengan branding sebagai penyanyi RnB, kini Rini telah menggandenga sebuah label untuk dua albumnya. 

"Percaya dengan diri sendiri. Jadi diri sendiri. Setiap ada peluang seperti kompetisi bernyanyi, bikin channel Youtube untuk mengeluarkan karya, atau semua hal yang bisa dicapai, jalanin saja. Semuanya justru kalau perlu. Kemudian, jangan pernah mengeluh sama proses yang kamu jalanin." (hal 117).

Arbain Rambey.

Jika ingin mengejar passion, berjuanglah! Seperti kisah Arbain Rambey, fotografer senior yang tak diragukan lagi hasil bidikannya. Ternyata, jalan menjadi wartawan sempat membuat keluarga Arbain Rambey kecewa, karena beliau ini menempuh kuliah jurusan teknik sipil di ITB, eh malah memilih menjadi wartawan.

Awal karir Arbain Rambey menjadi wartawan Kompas rubrik olahraga, yang dulunya menjadi wartawan tulis, pindah ke divisi fotografi, "hanya" membutuhkan waktu sekitar 5 tahun. Meskipun karir beliau cemerlang (tentunya ada kerja keras), ternyata saat ditanya, beliau mengungkapkan kalau fotografi bukan passion yang pertama. Wah baru tau nih kalau passion ada lebih dari satu.

"Kenapa saya bisa lolos dari segala macam cobaan, karena saya cinta dengan apa yang saya lakukan" (hal. 67).


Dewi Lestari.

Siapa nih yang kenal Dewi Lestari dari karir menyanyinya, yaitu saat bergabung di grup vokal RSD (Rida Sita Dewi). Perjalanan karir Dewi Lestari atau yang akrab dipanggil Dee, memang terjadi lompatan yang jauh, dari penyanyi ke penulis novel!

"Sepertinya harus dibedakan antara prespektif karier dan perspektif renjana atau passion. Menulis dan bermusik adalah hobi dan passion saya sejak kecil, berkarier di kedua bidang tersebut menjadi akibat dari sebuah sebab." (hal. 122)
Sekela Dee pernah di-PHP oleh majalah loh, alias naskahnya tidak ditanggapi, dan saat mengikuti lomba menulis, tidak menang. Bagi teman - teman yang menjadikan writer's block sebagai "ancaman" yang paling kuat. ini nih, ada pesan dari Dee :

Mood dan Writer's block adalah tantangan nyata yang selalu terjadi pada setiap penulis, termasuk saya. Jadi, tidak ada yang spesial dari kedua hal itu. Yang membedakan adalah bagaimana kita menyikapinya.(hal. 128)



Layout buku ini cukup menarik karena menggunakan warna hijau yang seger dan beberapa quote yang memberikan semangat. Tapi, kalau boleh usul nih, kurang sreg dengan ukuran dan kertasnya, berasa seperti baca buku pelajaran. Padahal isinya bagus banget loh. Paket lengkap, bisa baca banyak kisah inspiratif dalam satu buku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...