Langsung ke konten utama

7 Penyebab Waktu Bunda banyak Terbuang





Sebagai seorang ibu rumah tangga, pastinya waktu 24 jam rasanya selalu tidak cukup apalagi untuk mengerjakan berbagai urusan rumah tangga.
Dari bangun tidur sampai akan tidur kembali selalu banyak pekerjaan yang seakan tidak ada selesai.  Tapi, benarkah waktu 24 jam tidak cukup? Sudahkah Bunda mengevaluasi manajemen waktu yang sudah dibuat, ataukah ada beberapa kegiatan yang sebenarnya tidak penting tapi Bunda melakukannya? Yuk, kita cari penyebabnya!
          1.Banyak menghabiskan waktu dengan tetangga
Kenal dan menyapa tetangga sebenarnya suatu keharusan, karena akan aneh jadinya kalau tetanggan tapi tidak saling mengenal. Namun, jika suka lupa waktu apalagi sampai berjam-jam di rumah tetangga bukanlah suatu hal yang baik. Selain menghabiskan waktu, kebiasaan ini juga dapat mengganggu tetangga tersebut.
Berkunjunglah seperlunya dan segera kembali disaat keperluan sudah selesai. Ingat Bun, pekerjaan di rumah menunggu.
 
      2. Terlalu sering membuka media sosial
Berinteraksi dengan teman-teman di dunia maya pada zaman ini memang sudah menjadi sesuatu yang biasa. Tapi, jangan mentang-mentang waktunya fleksibel bisa kapan saja, sampai Bunda lupa waktu karena, terlalu asyik membuka media sosial. Hal ini akan menyebabkan Bunda lalai akan kewajiban di rumah.

      3. Sering mengeluh
     Mengeluh memang boleh-boleh saja, asalkan dalam tahap wajar. Namun, jika keseringan mengeluh dan uring-uringan setiap hari, tidak akan menyebabkan pekerjaan cepat selesai malahan cape karena bicara terus menerus karena menghabiskan energi dan pikiran. Lakukanlah pekerjaan  rumah tangga dengan hati ikhlas, agar bernilai ibadah.

4.Terlalu lama istirahat
Mengerjakan pekerjaan rumah tangga memang melelahkan, sebaiknya Bunda mempunyai waktu istirahat di siang hari. Namun, jangan karena alasan lelah Bunda jadi lama beristirahat. Sehingga tidak terasa waktu cepat berlalu.

      5.  Belanja tanpa catatan
Belanja harian untuk keperluan dapur, sebaiknya Bunda membawa catatan. Jika tidak membawa catatan, biasanya akan menghabiskan waktu lama di warung maupun pasar. Selalu rencanakan mau belanja apa dan belanjalah sesuai daftar yang ada.

      6. Mampir ke suatu tempat sebelum dan sesudah berpergian
Biasakan untuk pergi dan pulang dari berpergian tidak belok dulu kesuatu tempat. Setelah kepentingan selesai usahakan selalu langsung pulang ke rumah. Bunda harus ingat banyak waktu yang akan terbuang, jika mampir dulu ketempat yang bukan tujuan awal.

7. Menonton TV
Banyaknya saluran TV dan menayangkan tontonan yang disukai kaum perempuan, apalagi jika Bunda suka tayangan seperti sinetron yang jam tayangnya cukup lama. Ini bisa menyebabkan waktu Bunda tersita, karena tidak mau ketinggalan tayangan per episodenya.

Ternyata, setelah dicari penyebabnya bukan waktu yang tidak cukup tapi kita sebagai manusia yang tidak bisa memanfaatkannya dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...