Langsung ke konten utama

Merawat Kecantikan Hati









Perempuan memang mencintai keindahan oleh sebab itu sangat wajar jika banyak kaum hawa yang sering tidak bisa menahan lapar mata untuk belanja, misalnya saja nih, belanja baju padahal ya, semua lemari sudah penuh sampai tidak tertampung lagi tapi pikiran perempuan memang sering aneh saat ke undangan merasa tidak ada baju yang bagus dan bosan itu lagi-lagi. Belum kalau punya standar gengsi yang tinggi, tentulah ingin selalu tampil berbeda disuatu acara dan, yang lebih aneh saat baju yang sudah tidak terpakai disuruh diberikan ke orang yang membutuhkan alasannya semua baju masih dipakai dan kayaknya sayang banget sama itu baju.
Emh, ya itulah fenomena yang sering terjadi terutama pada perempuan, belum lagi banyak aksesoris yang dipakai dari mulai tas, sepatu sampai jam tangan. Apalagi kalau masuk geng sosialita, lengkaplah sudah banyak dana yang dikeluarkan hanya untuk dianggap trendy, fashionable dan selalu memakai barang-barang branded.
Banyak loh, yang bela-belain hutang sana sini sekedar untuk menunjang penampilan saja, malu kayaknya kalau tampil sederhana tanpa banyak aksesoris. Sering merengek pada suami dan marah jika permintaannya untuk memenuhi gaya hidup tidak terpenuhi.
Ingin tampil cantik dan selalu modis memang bukan hal yang salah, tapi jika terlalu ingin tampil lebih tapi tidak memperdulikan keuangan keluarga itulah yang harus diwaspadai.
Untuk bisa bergaul, disenangi banyak orang, diterima dilingkungan bukanlah dengan cara memperlihatkan gaya hidup yang wah, tapi dengan attitude yang baik sesederhana apapun penampilan kita pastinya banyak orang yang akan welcome.
Cantik tidak dinilai dari fisik saja, meskipun banyak menghabiskan waktu dan biaya untuk perawatan ke salon dan bergaya semewah apapun jika kecantikan dalam hati tidak dijaga. Cantik memang relatif, karena semua punya kriteria penilaian masing-masing, bisa saja menurut si A cantik tapi menurut si B biasa saja.
Cantik secara fisik pun tidak akan abadi, akan ada waktunya muncul kerutan diwajah sebagai tanda-tanda terjadinya penuaaan dan akan ada saatnya kulit mulai keriput dan rambut mulai beruban.
Pilihan ada ditangan kita, mau cantik secara lahir saja atau cantik batin? Yang pasti semuanya ingin cantik lahir dan batin, iya kan? Jadi, mari kita rawat kecantikan hati seperti merawat kecantikan luar, karena menjadi tua itu sebuah kepastian.
Nah, jika ingin merawat kecantikan hati, maka berikut caranya:
1.  Menjaga kualitas ibadah
Rawatlah iman dan hati dengan terus memperbaiki diri dengan cara meningkatkan ibadah secara terus menerus. Menjalankan semua perinta dan menjauhi apa yang dilarang agama.
2.  Bersihkan hati
Jangan suka merasa iri, dengki apalagi sampai memfitnah orang lain karena kita merasa ada orang yang lebih dari kita, dan menjatuhkannya dengan cara banyak menghasud orang untuk membencinya juga.
3.  Selalu bersyukur
Aapapun yang terjadi dalam kehidupan kita, maka akan selalu banyak alasan untuk selalu mengucap syukur. Lihatlah kebawah jangan melihat keatas, agar hidup yang dijalani terasa mudah.
4.  Selalu berpikir positif
Jangan kotori pikiran dengan selalu berprasangka buruk terhadap orang lain, tumbuhkan selalu pikiran positif agar hidup selalu merasa aman dan damai.
5.  Bergaul dengan teman yang membawa kepada kebaikan
Jauhi teman yang membawa kearah negatif, tapi dekati teman yang selalu membawa kearah positif supaya kita selalu berada dilingkungan yang membawa ke arah kebaikan.
Mau cantik lahir, cantik batin, ataupun keduanya pilihan tergantung pada Anda sendiri bukan orang lain.
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Akasara
#Day14




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Makalah Budidaya Bunga Kamboja

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Bunga kamboja ( plumeria acuminata Ait ) Merupakan salah satu jenis tanaman, yang biasanya dijadikan tanaman hias, karena bunganya yang harum dan cantik pandang. Bunga kamboja memiliki rasa manis serta bersifat sejuk. Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan. Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias . Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja pada media tanam....

Makalah Budidaya Tanaman Tebu

BAB I PENDAHULUAN A.       LATAR BELAKANG Tebu ( bahasa Inggris : sugar cane ) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin . Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra . Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press ) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa , dadhok ) adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak; selain menghemat minyak tanah ya...