Langsung ke konten utama

Lomba Blog Kompasiana Siap Mudik



Lomba Blog Kompasiana Siap Mudik Hari Raya Idul Fitri memang menjadi momen kemenangan setelah sebulan berpuasa dan juga momen untuk melepas rindu dengan sanak saudara di kampung halaman. 

Untuk itu, mudik atau pulang ke kampung halaman sudah menjadi tradisi jelang lebaran. Meningkatnya aktivitas arus mudik menggunakan berbagai moda transportasi dapat menimbulkan potensi terjadinya kecelakaan yang menimbulkan korban. 

Maka dari itu, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan sektor terkait dan menerapkan kebijakan agar masyarakat dapat mudik ke kampung halaman dengan aman dan nyaman berdasarkan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2004 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu.

Kecelakaan kendaraan roda dua mencapai 70 persen dan mendominasi angka kecelakaan pada 2016 silam. Salah satu kebijakan Kemenhub untuk menekan angka kecelakaan pemudik sepeda motor adalah dengan mengadakan mudik gratis untuk pengguna sepeda motor. Motor pemudik akan diangkut dengan truk sehingga pemilik motor dapat mudik dengan moda transportasi yang lebih aman dan nyaman. 

Kemenhub juga akan meluncurkan kampanye #SiapUntukMudik pada 22 Mei 2017 mendatang. Tak hanya itu, Kemenhub akan melakukan uji kelaikan kendaraan semua moda transportasi tanpa terkecuali untuk memastikan keselamatan dalam berkendara. Hasil uji tersebut akan dibagikan kepada Kompasianer sebagai bahan menulis blog competition.

Nah, Kompasianer, sudahkah Anda siap mudik pada Lebaran tahun ini? Kemenhub pun sudah bersiap diri untuk mengamankan jalur mudik masyarakat Indonesia.

Kompasianer dapat berbagi cerita tentang persiapan atau antisipasi menghadapi mudik aman saat Lebaran agar selamat sampai tujuan, atau bahkan jika Kompasianer pernah ikut program mudik gratis bagi pengguna sepeda motor bisa juga menceritakan pengalaman tersebut untuk mengikuti Kompasiana Blog Competition ini.

Syarat & Ketentuan

  1. Peserta telah terdaftar sebagai anggota Kompasiana. Jika belum terdaftar, silakan registrasi.
  2. Tulisan bersifat baru, orisinal (bukan karya orang lain atau hasil plagiat), dan tidak sedang dilombakan di tempat lain.
  3. Konten tulisan tidak melanggar Tata Tertib Kompasiana.

Mekanisme

  1. Tema Lomba: Siap Mudik, Siap untuk Selamat di Jalan
  2. Tulisan berupa pengalaman atau opini mengenai kesiapan mudik dengan moda transportasi yang aman dan nyaman selain sepeda motor.
  3. Periode Lomba: 19 Mei – 17 Juni 2017
  4. Tulisan tidak lebih dari 1.500 kata
  5. Peserta wajib mencantumkan label: Siap untuk Mudik dalam tiap tulisan.
  6. Tulisan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan tema lomba tidak bisa diikutkan lomba.
  7. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
  8. Pemenang akan diumumkan setelah 14 hari kerja periode lomba usai.

* Artikel dengan tingkat keterbacaan tinggi akan mendapatkan nilai lebih.

Hadiah

A. Sebanyak 25 pemenang terpilih yang mengunggah tulisan pada 7 hari pertama periode lomba (19-26 Mei 2017) berkesempatan mendapatkan mudik gratis dari Kemenhub. Pemenang dapat membawa 3 anggota keluarga lainnya. Rute yang dapat dipilih adalah Jakarta – Yogyakarta dan Jakarta – Wonogiri dengan moda transportasi bus. Syarat dan ketentuan berlaku.

B. Hadiah uang tunai diperebutkan selama satu bulan periode penulisan 19 Mei – 17 Juni 2017. Ke-25 pemenang mudik gratis juga berkesempatan memenangkan hadiah uang tunai ini.
  • Pemenang 1: Uang tunai sebesar Rp 5.000.000,-
  • Pemenang 2: Uang tunai sebesar Rp 3.000.000,-
  • Pemenang 3: Uang tunai sebesar Rp 2.000.000,-
Ayo segera kirimkan karya tulis terbaik Anda dan jadilah pelopor keselamatan dalam berlalu lintas.


Catatan Ada Resensi
Tertarik ikut? Daftar di Kompasiana dulu, ya. Selain itu, untuk bahan tulisan ada materi #SiapUntukMudik yang dapat diunduh. Silakan ke web sumber dulu ya: event.kompasiana.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...