Langsung ke konten utama

Resensi Buku The Diary of Learner Mommy #1







Judul  : The Diary of Learner Mommy #1
Penulis  : Farda Semanggi
Desain Cover  : Zia Ul Haq
Penerbit   : Sinar Media
Cetakan ke   :  2
ISBN   : 978-602-74430-6-8
Jumlah Halaman   : 358 Halaman
Genre  : Non Fiksi

Buku ini merupakan realisasi project personal dari penulis, yaitu 365 days writing project, ada sekitar 129 hari catatan sebagai ibu pembelajar yang disusun di buku ini. Buku ini merupakan sebuah buku sederhana yang hadir namun ditulis dengan sepenuh hati dan beruntai gemuruh emosi. Sebuah jejak kumpulan goresan tinta pena seorang wanita Ibu Pembelajar yang tertatih menjalani peran baru yang disandangnya, sebagai istri dan ibu.

Selain, berperan sebagai istri dan ibu penulis pun memutuskan berperan dibidang lain yaitu menjadi penulis. Saat memutuskan terjun sebagai momwriter, alasan terpentingnya adalah sebagai jejak histori dalam kehidupan selama mengarungi perjalanan hidupnya.
Dengan menulis, kita bisa mendokumentasikan peristiwa dari sudut pandang yang kita alami. Apa yang ingin kita sampaikan, apa yang kita harapkan ke depan, apa yang ingin diperbaiki dari sebuah pembelajaran kesalahan. ( Halaman 244)

Di day 84 tentang kreasi dapur, yang tidak pernah kita pikirkan dan bekerja di dapur karena menjalankan tugas kita sebagai ibu rumah tangga, ternyata ada beberapa point pembelajaran yang bisa kita ambil saat memasak ataupun membuat camilan. Seperti dengan sering berkreasi di dapur maka feeling dalam takaran memasak akan terasah dengan sendirinya, memasak bisa sambil melakukan pekerjaan lain jika kita sudah terbiasa, membuat skala prioritas serta harus bisa meluruskan niat serta belajar untuk ikhlas.

Ikhlas...
Seperti surat Al Ikhlas yang katanya tidak termaktub didalamnya
Namun selalu ada penempa disekitar kita
(Halaman 274)

Selain tentang ikhlas ada tulisan yang menarik juga yaitu tentang produktif di day 89 berjudul Refresh.

Ketika produktif itu adalah sebuah kebahagiaan
Mencentang chesklist
Menghasilkan banyak output
Dan menuliskan tambahan hasil diluar rutinitas
Ketika produktif itu bukan perkara materi saja, namun dalam aspek kebahagiaan saat menjalaninya
(Halaman 282)

Banyak sekali pengalaman sehari-hari yang telah dilakukan oleh penulis dalam menyusun buku ini, banyak hikmah yang dapat digali dan membuat kita bisa banyak belajar. Tulisan yang mengalir tanpa menggurui bahkan menginspirasi para ibu rumah tangga yang sedang belajar untuk memantapkan perannya.

Kita bisa belajar tentang istri, dan ibu serta bagaimana menyeimbangkan kedua peran tersebut, tapi tetap berperan juga dilingkungan dengan keahlian yang kita miliki.

Namun, saat membaca buku ini ada yang kurang yaitu dari segi penulisan masih ada yang thypo, disingkat sperti seharusnya yang menjadi yg, Pengaturan spasi yang cukup dekat sehingga jarak tulisan terlalu berdekatan, dan ini sempat membuat saya terganggu saat membaca buku ini.

Selain itu, tampilan isi buku dan gambar yang hitam putih, membuat buku ini terkesan monoton. Alangkah lebih baik, jika diberi aksen warna agar pembaca tidak merasa cepat lelah saat membaca buku ini. Sedangkan untuk cover depan menurut saya sudah bagus dan unik.

Tapi, meskipun ada kekurangan dari beberapa aspek, namun tidak membuat isi tulisan buku ini menjadi berkurang, karena buku ini sangat bagus untuk dimiliki setiap ibu rumah tangga dan jadilah seorang ibu pembelajar yang selalu belajar dari setiap kejadian yang telah dilalui baik itu pahit maupun manis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pentingnya Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Dilihat Dari Konteks Sejarah Dan Geopolitik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis, penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya. Benarkah bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia melemah? Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok masyarakat  yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.   Berbangsa dan bernegara merupakan s...

Skripsi Krispi : Bukunya Pejuang Skripsi

Skripsi Krispi (koleksi pribadi) Judul : Skripsi Krispi (Renyahnya Kisah Mahasiswa Nyaris Lulus) . Penulis : Miyosi Ariefiansyah, Triani Retno A., Ifa Avianty, dkk. Koordinator penulis : Miyosi Ariefiansyah. Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2010. ISBN : 978-602-8597-51-7 Halaman : 204 halaman. Blurb & endorsement : Buku ini mampu membuat kita meninggalkan kecemasan tentang nasib skripsi yang sedang dihadapi dan merupakan bacaan wajib setiap mahasiswa. Buku ini sanggup memotivasi kita untuk tidak merasa susah sendirian saat menyelesaikan skripsi, sebab ternyata sudah banyak yang telah melewati jalan itu dan bisa menjadi pemenang. Lewat buku ini, buktikan Anda pun bisa! Ir.Shahnaz Haque-Ramadhan , Artis dan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bagi para mantan mahasiswa yang sudah lulus sarjana, saat mengerjakan skripsi biasanya memiliki pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan, baik yang manis maupun yang pahit. Buku ini kaya akan kisah - kisah sukses saat menger...

Tentang Respek

Dalam kehidupan bermasyarakat, kata respek sering kali kita dengar. Namun sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita tahu dulu apa itu arti dari respek.  Respek sendiri dalam KBBI artinya menaruh rasa hormat terhadap perbuatan mulia. Saat kita melihat kelakuan seseorang yang baik dan tanpa menginginkan imbalan, maka kita akan respek pada orang tersebut, sebaliknya jika orang tersebut angkuh dan tidak suka menolong, maka kita tidak akan respek. Yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimanakah yang membuat orang akan respek terhadap perilaku orang lain? Berikut ini jawabannya: Orang yang menolong orang lain tanpa pamrih Mempunyai sikap yang baik dan menjaga sopan santun terhadap siapapun     Tidak membeda-bedakan orang karena harta dan jabatannya Dan, berikut sikap yang tidak akan membuat orang respek terhadap kita, yaitu:   Berbuat seenaknya   Tidak tahu norma yang berlaku di lingkungan   Selalu merasa diri paling benar   Bersikap sombong Tidak...